Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Pukul Kinerja Ekspor Kalimantan di Kuartal I 2016

Turunnya ekspor non migas yakni batu bara berdampak pada nilai ekspor wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) keseluruhan yang kembali harus mengalami kontraksi.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, SAMARINDA - Komoditas batu bara ternyata masih menjadi primadona ekspor wilayah Kalimantan Timur dan Utara.
 
Turunnya ekspor non migas yakni batu bara berdampak pada nilai ekspor wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) keseluruhan yang kembali harus mengalami kontraksi.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kalimantan Timur Mawardi B.H Ritonga mengatakan, pada kuartal I/2016, ekspor luar negeri Kaltimra tercatat US$3,5 miliar.
 
Angka tersebut mengalami kontraksi sebesar 17,8% dari kuartal IV/2015 yang mencapai US$4,28 miliar dan merosot sebesar 33,21% dari kuartal I/2015 senilai US$5,3 miliar.
 
Ekspor Kaltim pada kuartal I/2016 tercatat senilai US$3,3 miliar dan untuk Kaltara tercatat US$239,4 juta.
 
"Pertumbuhan ekspor luar negeri masih terkontraksi pada kuartal I/2016, namun 
tidak sedalam periode sebelumnya. Dengan pangsa lebih dari 50%, kontraksi ekspor luar negeri Kaltimra menyumbang andil pertumbuhan negatif sebesar -7,5% (y-o-y) terhadap perekonomian 
Kaltimra kuartal I/2016," ujarnya, Kamis (26/5/2016).
 
Dia menuturkan, ekspor luar negeri Kaltimra, migas dan nonmigas mengalami kontraksi pada kuartal I/2016. Ekspor migas Kaltimra kuartal I/2016 tercatat US$1,1 miliar atau terkontraksi 
-46,3% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$2,0 miliar.
 
Penurunan ekspor migas terutama disebabkan oleh ekspor komoditas gas yang turun -46,3% (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
 
"Turunnya ekspor komoditas gas sejalan dengan kinerja industri LNG yang mengalami perlambatan," kata Mawardi.
 
Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat senilai US$2,5 miliar atau terkontraksi -25,3% (y-o-y) dibandingkan dengan kuartal I/2015 yang mencapai US$3,3 miliar. Menurutnya, penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh komoditas batubara yang masih terkontraksi sejalan dengan kinerja sektor pertambangan.
 
Bila dilihat dari komoditasnya, ekspor Kaltimra didominasi oleh komoditas mineral nonmigas. Di Kaltim, lanjutnya, komoditas mineral-nonmigas seperti batubara mendominasi 60% dari total ekspor luar negeri, disusul oleh minyak mentah dan gas dan komoditas nonmigas lainnya.
 
Sementara di Kaltara, komoditas batu bara juga mendominasi pangsa komoditas ekspor luar negerinya sebesar 76,5% dan sisanya merupakan komoditas nonmigas.
 
"Berdasarkan negara tujuannya, sebagian besar negara tujuan ekspor luar negeri Kaltim dan Kaltara adalah negara-negara di kawasan Asia antara lain India, Jepang, China, Republik Korea, Taiwan dan Malaysia."
 
Mawardi menilai penurunan ekspor batu bara sebagai komoditas utama Kaltimra menjadi penyebab utama terkontraksinya ekspor luar negeri Kaltimra. Pada kuartal I/2016, ekspor batubara Kaltimra terkontraksi -23,7% (y-o-y), lebih dalam dibandingkan -22,3% (y-o-y). 
 
Menurunnya permintaan batu bara Kaltimra dari negara-negara mitra dagang utama dan rendahnya harga komoditas internasional selama beberapa waktu terakhir menjadi penyebab utama terkontraksi ekspor Kaltimra.
 
"Penurunan ekspor batubara kepada negara mitra dagang utama, terutama berasal dari negara India dan negara di kawasan Asean."
 
Di sisi lain, tambah Mawardi, permintaan batu bara dari Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Taiwan mengalami peningkatan pada kuartal I/2016 walaupun belum mampu meningkatkan kinerja ekspor batubara Kaltimra secara umum.
 
Ditambah lagi, penurunan harga komoditas batubara internasional sejak tiga tahun ke belakang berdampak pada rendahnya Harga Batu bara Acuan (HBA).
 
Masuknya batu bara Afrika Selatan, Australia dan Kolombia ke dalam pasar Asia turut memperketat persaingan Indonesia di pasaran.
 
"Kondisi ini berdampak pada pergerakan HBA yang tidak searah dengan perbaikan harga batubara internasional. Harga batu bara internasional kuartal I/2016 terkontraksi -19,6% (y-o-y), tidak sedalam kuartal IV/2015 yang terkontraksi -21,3% (y-o-y)."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper