Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Kaltim Bersuka Cita BPHTB Turun

Real Estate Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mendukung permintaan pemerintah pusat agar daerah dapat memangkas pungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang sebesar 5%.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Real Estate Indonesia Provinsi Kalimantan Timur mendukung permintaan pemerintah pusat agar daerah dapat memangkas pungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang sebesar 5%.
 
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Provinsi Kaltim Arief Rahman Hasyim mengatakan, dengan adanya pemangkasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ini tentunya akan meringankan beban konsumen dalam membeli rumah.
 
"Ya kami sangat mendukung usulan itu, karena ini cukup untuk meringankan beban konsumen dalam membeli rumah," ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/7/2016).
 
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah daerah dapat mempertimbangkan usulan pemerintah pusat dalam memangkas pungutan BPHTB ini.
 
"Tapi masalahnya BPHTB itu pendapatan Pemerintah Daerah. Jadi kami berharap agar Pemda dapat mempertimbangkan usulan pemerintah pusat ini."
 
Terlebih lagi, kondisi sektor properti saat ini mengalami penurunan penjualan yang sangat tajam.
 
"Penurunan yang sangat tajam tak hanya terjadi di properti kelas menengah atas saja tetapi juga mulai berdampak pada rumah yang menengah ke bawah. Rumah menengah atas ini sudah mengalami penurunan 80% hingga 90%."
 
Saat ini, lanjut Arief, para pengembang menengah ke atas untuk dapat menjaga perputaran uangnya dan bertahan di tengah kondisi ekonomi yang melambat ini beralih menggarap perumahan kalangan menengah ke bawah maupun rumah bersubsidi.
 
"Para pengembang yang menggarap rumah menengah atas ini mulai beralih bangun dan jual rumah tipe kecil untuk menjaga chasflownya. Memang ini akan berdampak pada para pengembang lokal."
 
Kondisi sektor properti yang saat ini mengalami penurunan merupakan imbas dari turunnya sektor primadona di Kaltim yakni tambang batubara, minyak dan gas serta sektor turunannya.
 
"Kami berharap tahun depan kondisi perekonomian dan beserta sektor tambang bisa membaik karena sangat berdampak pada properti di Kaltim."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper