Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wawancara Khusus dengan Kepala UPT Bandara Temindung, Usdek Luthermand

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan pada awal 2017 Bandara Samarinda Baru dapat beroperasi dan menggantikan Bandara Temindung yang terletak di tengah kota.
Kepala UPT Bandara Temindung, Usdek Luthermand./JIBI - Yanita Petriella
Kepala UPT Bandara Temindung, Usdek Luthermand./JIBI - Yanita Petriella
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan pada awal 2017 Bandara Samarinda Baru dapat beroperasi dan menggantikan Bandara Temindung yang terletak di tengah kota.
 
Berikut petikan wawancara Bisnis Indonesia bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Temindung Usdek Luthermand.
 
Setelah Pemprov Kaltim menyerahkan aset BSB ke Kementerian Perhubungan, saat ini prosesnya dalam tahap apa?
 
Serah terima lalu dilakukan verifikasi tinggal ngatur asetnya saja, cuman ada berita acara yang nilainya harus verifikasi. Verifikasi akan dilakukan sekitar bulan Oktober, nanti ada penandatangan nota kesepahaman atau MOU dan perjanjian kerja sama antar berbagai pihak terkait sumber daya manusia dan sebagainya.
 
Semoga bisa cepat selesai. Saat ini status BSB kan belum jelas karena belum ada MOUnya. Setelah ada MOU nanti akan ditunjuk siapa penanggung jawabnya dan pengelolanya kalau Temindung yang ditunjuk, kami siap.
 
Berapa nilai aset BSB untuk total keseluruhanya?
 
Rp2,4 triliun, ini termasuk sejarah karena nilai asetnya besar. Kenapa nilai asetnya besar?
 
karena yang diserahkan tidak hanya aset berupa tanah saja tetapi bangunannya. Padahal bisa menyerahkan aset berupa tanahnya saja kepada Kemenhub, pembangunannya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
Daerah tidak perlu berlomba-lomba membangun bandara dengan APBD tetapi cukup menyerahkan aset tanah aja ke kementerian, nanti pembangunannya melalui APBN. Kan lebih enak, dana pembangunan bandara bisa dialokasikan untuk yang lain. Untuk tanah pembangunan bandara ini memang kewajibannya Pemda sebelum diserahkan ke kementerian.
 
Terkait dengan keinginan Pemprov Kaltim agar pengoperasian BSB dapat dilakukan pada awal tahun depan untuk menggantikan Temindung yang letaknya di tengah kota?
 
Saya kira dapat  dipindah dulu karena panjang runway atau landasan yang ada di Temindung hanya 900 meter, di BSB sekitar 1.300-1.500 meter yang bisa digunakan sementara.
 
Bagaimana prospek BSB ke depannya?
 
BSB ini luar biasa karena ada 4 kabupaten yakni Kutai Timur, Melak, Tanjung Selor, dan Kutai Kartanegaea yang dilewati. Selain itu BSB ini akan ada direct langsung dari Pulau Jawa dan Sulawesi maupun daerah lainnya. Sudah ada beberapa maskapai yang tertarik dengan BSB ini.
 
Bandara ini sebagai bandara pengumpul dan penyebar juga karena ini berada di Provinsi. Ketika nanti BSB beroperasi, kami juga akan buka bandara perintis di pedalaman. Pemprov pun berkeinginan agar pedalaman dibuka bandara perintis.
 
Kalau bandara perintis dibuka dan ada maskapai yang masuk seperti Susi Air dan terdapat demand nantinya dapat diusulkan pembangunan bandara.
 
Pengajuan untuk membangun bandara di pedalaman dengan menyerahkan surat gubernur, tokoh masyarakat, dan dukungan masyarakat.
 
Pihak kementerian akan menanyakan penerbangan apa di sana? ada pesawat perintis dan demandnya karena kalau sudah ada demand maka keselamatan penumpang akan diutamakan seperti pembangunan landasan, terminal, apron, mobil pemadam kebakaran.
 
Kalau tidak ada penerbangan disana, tidak akan bisa dibangun bandara dengan dana APBN.
 
Ke depannya, BSB ini akan dikembangkan seperti apa?
 
BSB akan dipersiapkan agar pesawat Boeing 777-300ER atau triple seven dapat mendarat di bandara ini.
 
BSB akan menjadi satu-satunya bandara yang ada di Kaltim yang dapat didarati pesawat triple seven. Panjang landasan BSB nantinya akan diperpanjang daro 2.250 meter menjadi 3.000 meter.
 
Ini akan luar biasa karena program Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak adanya connecting moda transportasi kereta api, transportasi darat, laut dan juga udara antar wilayah kabupaten maupun kota di Kaltim.
 
Kaltim akan terkonekting dengan  internasional. Luar biasa ini Kaltim dengan perdagangan internasionalnya, banyak investor yang akan tak ragu untuk investasi di Kaltim.
 
Selama ini kegiatan event paling banyak di Samarinda tetapi ertanyaannya terganjalnya transportasi karena orang harus ke terbang ke Balikpapan lalu dilanjutkan transportasi darat selama 3 jam ke Samarinda. Itu melelahkan. Kalau ada koneksi langsung ibu kota provinsi ini dengan daerah di luar Kaltim pasti Samarinda akan ramai, hotel akan bertumbuh.
 
Selain itu, kabupaten dan wilayah di Kaltim tentu akan maju dengan ada connecting antar moda transportasi sendiri. Orang mau ke Kubar bisa menggunakan pesawat ke Samarinda lalu dilanjutkan kereta api. 
Perekonomian Kaltim akan bergerak dan luar biasa sekali nantinya
 
Apabila BSB ini beroperasi, apakah tidak akan mengurangi jumlah penumpang yang ada di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan?
 
Saya kira tidak akan mematikan Bandara Sepinggan karena kami ada uji trayek mana yang bisa dan mana yang belum, semua sudah diatur. 
 
Berapa jumlah penumpang per tahun yang bisa ditampung oleh BSB?
 
Kami prediksi akan ada 1.500 penumpang per tahunnya di BSB, ini akan ramai.
 
Untuk biaya operasional, kami kira akan membutuhkan per tahun Rp60 miliar hingga Rp80 miliar, termasuk pegawai pemeliharaan operasionalnya. 
 
Apakah Anda optimis Kememhub akan mengeluarkan izin untuk pengoperasian BSB ini?
 
Kami optimis dikeluarkan izin karena Kemenhub maunya Januari 2018, BSB harus beroperasi, otomatis sepanjang tahun depan full pembiayaan dari APBN.
 
Tahun depan kami akan melanjutkan pembangunan apron 113×200 meter, ada 3 exit pararel mengarah runway 22,  garbarata 4 buah, dan pager keliling bandara. Dalam 1 tahun kami bisa menyelesaikan itu semua. 
 
 
Bila BSB beroperasi, Bandara Temindung dan aset bagaimana?
 
Tentu bandara Temindung yakni tanah dan bangunan ini akan kami serahkan ke Pemprov.
 
Untuk aset, kami pilih yang masih bagus akan kami bawa ke BSB. Sebagian lainnya akan kami lelang dan kami hibahkan. Untuk yang kami lelang, nantinya akan masuk ke kas negara.
 
Yang dihibahkan seperti kendaraan yang umur ekonomisnya berkurang bisa dihibahkan ke Tanjung Selor.
 
Kami tidak hanya fokus ke BSB saja tetapi juga penyelesaian Temindung. Jangan sampe asetnya pada hilang karena itu kan uang negara. Jadi harus dipikirin. Hal itu juga diperlukan agar nantinya tidak ada lagi pembiayaan pengoperasian Bandara Temindung dari pemerintah pusat.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper