Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Belum Terganti, Ekspor Kaltim masih akan Terkontraksi 20%

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim Elvina mengatakan, walaupun ada perbaikan pada harga batu bara, namun belum dapat mengangkat nilai ekspor Kaltim yang sebagian besar bertumpu pada sektor pertambangan.
Ekskavator memindahkan batu bara ke truk di Makassar, Sulawesi Selatan./JIBI - Paulus Tandi Bone
Ekskavator memindahkan batu bara ke truk di Makassar, Sulawesi Selatan./JIBI - Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memprediksi penurunan ekspor di wilayah Bumi Etam masih akan terjadi sebesar 20% pada akhir tahun ini.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim Elvina mengatakan, walaupun ada perbaikan pada harga batu bara, namun belum dapat mengangkat nilai ekspor Kaltim yang sebagian besar bertumpu pada sektor pertambangan.

"Ada perbaikan sedikit harga batubara, kami berahap nilai ekspor kaltim bisa meningkat tapi secara keseluruhan di 2016, kami prediksi nilai ekspor kaltim turun sekitar 20% secara keseluruhan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/9/2016).

Menurutnya, selamat satu tahun hingga dua tahun depan belum ada yang dapat menggantikan nilai ekspor batu bara dengan manufaktur. "Untuk ekspor non migas di Kaltim belum bisa menggantikan besaran ekspor migasnya."

Saat ini, pihaknya terus mendorong produk handycraft dan fashion asal Kaltim agar bisa menggantikan nilai ekspor dari sektor pertambangan. Kendati demikian, ada sejumlah kendala yakni terkait dengan kesinambungan dan kuantitas yang belum dapat dipenuhi oleh pelaku usaha di Kaltim.

"Dari Mesir banyak yang memesan produk handicraft dan fashion tetapi kami yang tidak bisa memenuhi. Permasalahannya ada 3K yakni kualitas, kuantitas, dan kesinambungannya," ucap Elvina.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim M. Habibullah menuturkan, nilai ekspor pada Juli 2016 mengalami penurunan sebesar 2,93% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,11 miliar menjadi US$1,08 miliar.

"Bila dibandingkan dengan Juli 2015, ekspor Kaltim pada tahun ini merosot sebesar 27,08%."

Dia menilai, penurunan ekspor Juli 2016 disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan non migas masing-masing sebesar 2,93% dan 0,34% terhadap bulan sebelumnya.

"Bila dibandingkan dengan Juli 2015, penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan non migas masing-masing sebesar 51,36%," kata Habibullah.

Sepanjang Januari hingga Juli tahun ini, nilai ekspor Kaltim mencapai US$7,6 miliar. Anjlok sebesar 29,24% dari periode yang sama tahun 2016 yang mencapai US$10,79 miliar.

Dengan rincian, untuk ekspor migas sepanjang Januari hingga Juli mencapai US$2,27 miliar, merosot sebesar 42,95% dari periode tahun sebelumnya yang mencapai US$3,98 miliar.

"Untuk ekspor non migas sampai dengan Juli tahun ini capai US$5,37 miliar, turun 21,23% dari tahun sebelumnya yang capai US$6,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper