Bisnis.com, BALIKPAPAN - Untuk memperluas jangkauan pelayanannya kepada nasabah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membuka tiga outlet baru di Kota Balikpapan.
Pembukaan outlet ini merupakan realisasi dari rencana bisnis BNI sepanjang tahun.
Pemimpin Divisi dan Layanan Jaringan BNI Iwan Abdi mengatakan, secara nasional ada 142 outlet baru BNI yang dibuka sepanjang tahun ini. Sebanyak 10 outlet diantaranya dibangun dan dibuka di wilayah Kalimantan.
Adapun 3 outlet yang diresmikan adalah kantor cabang umum dan sisanya adalah kantor kas dan payment point.
"Selain itu kami juga menaikkan status 27 outlet secara nasional, jadi awalnya yang berstatus kantor cabang pembantu dinaikkan menjadi kantor cabang penuh. Layanan yang diberikan pun bertambah," jelas Iwan kepada wartawan, Jumat (23/9/2016).
Dia menegaskan, pihaknya akan terus memperluas jangkauan layanan di wilayah Kalimantan. Hingga saat ini, outlet BNI ada secara merata di seluruh kota dan kabupaten di Kalimantan.
Apabila peluang dan potensinya besar, BNI akan membuka outlet baru hingga ke tingkat kecamatan.
Namun apabila potensi minim, BNI akan merealisasikan perluasan jangkauan layanan dengan agen-agen 46 yang mampu memberikan pelayanan keuangan tanpa bank (Laku Pandai).
Khususnya bagi daerah-daerah pinggiran kota atau pelosok yang belum memiliki akses penuh perbankan.
Untuk itu, BNI pun menargetkan penambahan agen 46 dapat mencapai 30.000 orang di seluruh Indonesia sepanjang tahun ini.
Saat ini, kata Iwan, BNI baru berhasil merekrut sekitar 14.000 agen BNI. Khusus wilayah Kalimantan, BNI memiliki 1.102 agen 46, terbanyak berada di area kerja Balikpapan, yakni 104 orang agen.
Mereka tersebar tak hanya di Kota Balikpapan, namun juga di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Tana Grogot.
Dengan adanya agen 46, nasabah dapat melakukan transaksi keuangan terbatas, seperti penyetoran tunai, penarikan tunai, transfer, pembuatan rekening baru dan membayar tagihan listrik.
"Tahun ini kami coba targerkan 30.000 agen 46. Sebenarnya outlet kami sudah relatif rata, hanya saja agak sulit menjangkau desa-desa. Makanya harus ada agen 46 di desa-desa, yang penting ada jaringan telekomunikasi di daerah itu, pasti agen 46 bisa direkrut. Karena layanan agen sendiri butuh listrik dan internet, atau mesin EDC."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
