Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Suku Bunga Kredit Bank di Kaltim Turun 24 Basis Points

Deputi Kepala Kantor Pewakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kaltim Bidang Ekonomi dan Moneter Harry Aginta mengatakan, pergerakan suku bunga tertimbang kredit perbankan secara umum mengalami tren penurunan dalam enam bulan tahun ini.
Ilustrasi/Antara Foto
Ilustrasi/Antara Foto

Bisnis.com, SAMARINDA - Suku bunga kredit perbankan di Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan rerata hingga 24 basis points hingga semester I/2016.

Deputi Kepala Kantor Pewakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kaltim Bidang Ekonomi dan Moneter Harry Aginta mengatakan, pergerakan suku bunga tertimbang kredit perbankan secara  umum mengalami tren penurunan dalam enam bulan tahun ini.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa perbankan di Kaltim telah merespon penurunan suku bunga acuan BI Rate ke dalam penurunan suku bunga kredit komersialnya meskipun dilakukan secara perlahan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/9/2016).

Meskipun penurunan suku bunga kredit ini tidak sebesar penurunan BI Rate yang sebesar 100 bps, tetapi penurunan suku bunga kredit di Kaltim tersebut diyakini memberikan sinyal positif.

Perbankan di Kaltim, lanjut Harry, semakin serius dalam mendorong upaya untuk membantu pergerakan sektor riil berjalan lebih baik di saat ekonomi Kaltim mengalami kontraksi.

Berdasarkan jenis penggunaan kreditnya, kredit investasi mengalami penurunan suku bunga sebesar 62 bps, disusul suku bunga kredit modal kerja yang turun 34 bps.

Akan tetapi, suku bunga kredit konsumsi masih mengalami kenaikan 12 bps.
Sementara suku bunga kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan sebesar 48 bps.

"Penurunan suku bunga UMKM tersebut memberikan indikasi bahwa perbankan di Kaltim juga turut serta dalam mendorong pengembangan UMKM di tengah lesunya perekonomian Kaltim," kata Harry.

Dilihat dari lapangan usaha (sektoral), suku bunga sebagian besar kredit sektoral mengalami penurunan, terutama di sektor pertanian, sektor perikanan, sektor pertambangan, sektor perdagangan, dan sektor real estate.

Suku bunga kredit di beberapa sektor  yang pada awal 2016 mengalami tren penurunan suku bunga kredit, justru mengalami kenaikan suku bunga kredit pada akhir semester I/2016.

Sektor-sektor tersebut antara lain suku bunga kredit di sektor industri pengolahan dan suku bunga kredit di sektor konstruksi.

Harry tak memungkiri Perbaikan kinerja perekonomian tidak dapat dilakukan hanya dengan menurunkan suku bunga kredit perbankan. Kondisi perekonomian yang melemah akan membuat dunia usaha menghadapi risiko yang cukup besar untuk melakukan investasi atau melakukan ekspansi usaha.

Padahal, penurunan suku bunga kredit perbankan tersebut menjadi kesempatan bagi pelaku usaha mendapatkan pembiayaan yang lebih murah.

Terlebih lagi, pada kondisi ekonomi yang melemah ini, perbankan Kaltim menghadapi masalah besar yaitu meningkatnya risiko gagal bayar yang tinggi yang tercermin dari meningkatnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) hingga Juni 2016 mencapai 7,64%.

Di sisi lain, perbankan dihadapkan pada persaingan perbankan yang semakin sengit dalam mendapatkan debitur yang potensial.

"Beberapa bank dan industri keuangan non bank berani memberikan penawaran tingkat suku bunga yang lebih rendah," ucap Harry.

Dia memperkirakan tren penurunan tingkat suku bunga kredit perbankan diperkirakan akan masih berlanjut.

"Hal ini ditandai dengan berbagai kebijakan dari otoritas fiskal dan otoritas jasa keuangan yang memberikan paket kebijakan guna mendorong perbaikan laju perekonomian seperti kebijakan suku bunga KUR single digit dan penurunan down payment serta adanya kebijakan batas atas tingkat suku bunga yang wajar," tutur Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper