Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Megawatt Listrik Pontianak akan Dipasok dari Sampah

Pemkot Pontianak berharap pembangkit listrik bersumber dari ratusan ribu ton sampah yang dibangun oleh perusahaan dari China bisa mengatasi persoalan listrik dan tata kelola sampah di kota ini.
Ilustrasi/JIBI - Rachman
Ilustrasi/JIBI - Rachman

Bisnis.com, PONTIANAK – Pemkot Pontianak berharap pembangkit listrik bersumber dari ratusan ribu ton sampah yang dibangun oleh perusahaan dari China bisa mengatasi persoalan listrik dan tata kelola sampah di kota ini.

Kedua perusahaan itu adalah, Shanghai Electric Group Co Ltd dan Zhong Sheng Hua Tai International Energy Co Ltd.

Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, dari kesepakatan bersama kedua perusahaan itu akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan AKhir (TPA) di kawasan Batulayang.

“Setelah kesepakatan kerjasama dengan perusahaan asal China itu, dilanjutkan kajian studi dan kelayakan pembangunan PLTS. Dari pembangunan energi listrik ini, Pontianak akan mendapatkan suplai daya listrik 8-10 Megawatt,” kata Edi kepada Bisnis, baru-baru ini.

Menurutnya, untuk menghasilkan sumber daya listrik PLTS tersebut nanti dibutuhkan 1.000 ton sampah.

Kendati produksi sampah di Kota Pontianak, lanjutnya, berkisar 350 ton per hari maka pihaknya akan mengambil hasil sampah dari tandan kosong kelapa sawit.

Data Dinas Kebersihan Kota Pontianak menyebutkan, produksi sampah pada 2015 mencapai 607.617 ton atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 599.299 ton dan pada 2013 mencapai 536.243 ton.

Sementara produksi sampah terangkut ke TPA mencapai 509.110 ton pada 2015, 493.259 ton pada 2014, dan 426.252 ton pada 2013. Sampah yang terangkut berasal dari sampah rumah tangga, pertokoan, kantor swasta dan kantor pemerintahan.

“Dengan adanya pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik juga upaya solusi mengatasi persoalan sampah di Kota Pontianak. Bahkan kalau PLTS ini selesai dibangun diharapkan bisa menjadi pusat informasi dan pendidikan ramah lingkungan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper