Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Pacu Pembangunan KEK Maloy Batuta

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur.
Pelabuhan Maloy/Bisnis.com
Pelabuhan Maloy/Bisnis.com

Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kabupaten Kutai Timur.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan percepatan Kawasan ekonomi yang didalamnya terdapat Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy itu akan dilakukan.

Hal itu dilakukan dengan percepatan pembangunan jalur rel kereta api yang dalam tahap awal akan menjadi angkutan khusus batu bara.

"Saya sangat yakin, kehadiran rel kereta api ini akan memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim. Sebab itu, Pemprov Kaltim akan all out  menuntaskan rencana ini dan sangat berharap dukungan Pemkab Kutai Timur, investor dan tentu dukungan masyarakat juga," ujarnya pada Jumat (30/9/2016).

Pembangunan rel kereta api angkutan khusus batu bara itu akan dimulai pada awal Desember tahun ini.

"Sedikit bergeser dari rencana sebelumnya, rel kereta api direncanakan dibangun langsung mengarah ke pelabuhan terminal batubara, yang akan dibangun berdampingan dengan pelabuhan crude palm oil (CPO) dan pelabuhan kontainer di KIPI Maloy," katanya.

Dari pelabuhan batu bara di KIPI Maloy, rel kereta dibangun melintasi area sejumlah perusahaan batubara yang nantinya diharapkan menjadi pengguna jasa angkutan batubara dari angkutan kereta api. Jalur selanjutnya melewati Muara Wahau hingga tembus ke wilayah Tabang di Kutai Kartanegara dengan jarak sekitar 200 km.

"Kita akan bantu semua proses perijinan demi kelancaran rencana ini. Semua proses perijinan akan kita bantu full team, termasuk gubernurnya. Pemprov dan Pemkab Kutim akan all out untuk mewujudkan rencana pembangunan ini tidak terkecuali dalam proses pembebasan lahan yang pasti berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kita," tutur Awang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper