Bisnis.com, SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur pada bulan September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,02%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah mengatakan, terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,55 pada bulan Agustus 2016 menjadi 128,52 di bulan September 2016.
"Sampai dengan bulan September 2016 Inflasi tahun kalender sebesar 2,20%, sementara itu inflasi dari Januari hingga September mencapai 3,69%," ujarnya, Senin (3/10/2016).
Habibullah menuturkan deflasi di Kaltim terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang tinggi pada salah satu kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,99%.
Sementara kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yang tertinggi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dengan inflasi 0,41%. Disusul kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 0,40%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,23%.
Kelompok perumahan mengalami inflasi sebesar 0,23%, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflasi sebesar 0,11% serta kelompok sandang yang mengalami inflasi sebesar 0,03%.
Dia menambahkan, kelompok pengeluaran yang memiliki andil yang dominan terhadap deflasi yakni kelompok bahan makanan dengan andil -0,19%.
Sementara kelompok yang memberikan andil positif, diantaranya yang tertinggi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil 0,06%.
Diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil 0,05%, kelompok kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki andil sebesar 0,03%.
Kemudian kelompok kesehatan dan kelompok transportasi dan komunikasi memiliki andil yang sama yaitu masing-masing sebesar 0,02% dan kelompok sandang memiliki andil sebesar 0,002%.
"Jika dirinci menurut kota, pada bulan September 2016, Kota Samarinda mengalami deflasi -0,20% dengan IHK 127,49. Kota Balikpapan mengalami Inflasi 0,21 persen dengan IHK 129,88."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel