Kabar24.com, MATARAM -- Bank Indonesia kantor perwakilan NTB menegaskan guna menekan inflasi yang terus menerus dipengaruhi oleh harga cabai, ketersediaan lokal harus terpenuhi.
Kepala Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan, persediaan untuk mencukupi kebutuhan lokal harus dipastikan memenuhi agar tidak terjadi kelebihan permintaan yang berakibat harga naik, terutama menjelang akhir tahun.
"Kalau produksi ada, harus dipastikan kebutuhan lokal terpenuhi. Kalau produksi tetapi dijual ke luar daerah kan, supply di sini juga akan berkurang," ujar Prijono kepada media di Mataram, Selasa (15/11/2016).
Selain itu, Prijono juga menekankan agar petani mencermati cuaca yang masih tidak menentu saat ini. Untuk itu, menurutnya diperlukan metode tanam dan juga jenis bibit yang kuat terhadap serangan cuaca saat ini.
Prijono mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait agar dapat mengembangkan metode tanam, sehingga hasil panen dapat ditingkatkan.
Pasokan kebutuhan antar waktu, menurut Prijono juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kenaikan harga karena kelangkaan barang tersebut.
"Harus diperhatikan ketersediaan antar waktunya. Mungkin secara agregat satu tahun dihitung cukup, tetapi apakah secara bulanan, bahkan dua mingguan barang yang dicari tersebut tersedia," ujarnya.
Untuk itu, Prijono mengusulkan sistem domestic market obligation (DMO) seperti yang diterapkan pada komoditas minyak, sebagai batasan minimal yang harus dipenuhi untuk kebutuhan lokal sebelum komoditas tersebut dijual ke luar daerah.
"DMO pada minyak bisa kita terapkan di sini. Jadi berapa persentase untuk mencukupi kebutuhan lokal itu terpenuhi baru bisa dijual ke luar," ujarnya.
Prijono juga berharap, upaya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura NTB bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi proyeksi peningkatan permintaan cabai pada masa-masa akhir tahun ini, mengingat banyak moment hari raya dan juga libur panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
