Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan dari Pagi, Jalur Darat Samarinda-Bontang Kembali Lumpuh

Jalur tersebut kembali lumpuh setelah sore sebelumnya juga mengalami kondisi serupa akibat hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Samarinda.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SAMARINDA - Jalur Samarinda-Bontang, Kalimantan Timur, tepatnya di Jalan DI Panjaitan, kembali mengalami kelumpuhan.

Jalur tersebut kembali lumpuh setelah sore sebelumnya juga mengalami kondisi serupa akibat hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Samarinda.

"Hujan pagi tadi mulai turun pukul 08.20 Wita dan langsung deras. Sekitar 30 menit kemudian air mulai menggenangi jalan. Persis jam 9, ketika lihat lagi ke jalan, sudah banyak mobil yang gak bisa jalan," ujar warga DI Panjaitan, Samarinda, Diana, Senin (28/11/2016).

Sore kemarin, lanjutnya, hujan mulai turun pukul 04.30 Wita. Jedah waktu banjirnya juga sama dengan yang terjadi pagi ini sehingga kemacetan kendaraan juga sama seperti kemarin dan setiap kali terjadi hujan lebat.

Diana mengaku batal mengantar anaknya sekolah karena ia memastikan bakal terjebak banjir setelah kembali dari sekolah, karena ia sudah hapal dengan kondisi tersebut mengingat kejadian ini sudah sering terjadi sejak bertahun-tahun lalu.

Berdasarkan pantauan, untuk arah menuju Bontang kendaraan roda empat tidak bisa bergerak karena di simpang tiga Mugirejo-D.I Panjaitan banjir terlalu dalam. Namun setelah Mugirejo kendaraan masih bisa jalan merayap mengingat jalan agak tinggi sehingga kedalaman banjir juga berkurang.

Sejumlah jalan yang direndam banjir pagi hingga siang ini bukan hanya Mugirejo, tetapi juga beberapa titik lain seperti Jalan Daman Huri, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sentosa, Ahmad Yani, Remaja, Kemakmuran, Pelita, Lambung Mangkurat, dan Jalan S. Parman.

Sedangkan beberapa kawasan yang juga terendam banjir antara lain Wisma Citra, Sempaja, Air Hitam, Kawasan Air Putih, dan kawasan Pramuka dekat Kampus Unmul.

Banjir bukan hanya merendam jalan raya, tetapi juga masuk dalam gang, bahkan masuk ke beberapa rumah warga, seperti rumah warga di Jalan Gerilya dan Jalan Daman Huri.

Bahkan beberapa warga bersiaga di Jalan Daman Huri dan Gerliya untuk memperingatkan roda 4 atau lebih agar kecepatan mobilnya di bawah 20 km per jam, karena jika kecepatan mobil mendekati 20 km per jam, apalagi lebih, maka luapan banjir langsung menggeser beberapa barang dalam rumah atau warung warga.

"Banjir akibat hujan ini biasanya tidak lama, paling sekitar 2 jam setelah hujan, banjir mulai surut karena airnya menuju Sungai Karang Mumus. Tapi sampai jam 12 lewat begini hujan belum juga redah, saya tidak tahu sampai kapan banjirnya surut," kata Diana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Yoseph Pencawan
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper