Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dengan Tarif Telepon Cuma Rp1 per Detik, Indosat Lampaui Target Pendapatan

Indosat Ooredo Region Kalimantan, Sulawesi dan Papua berhasil mencatatkan realisasi pendapatan melampui 20% dari target.
Dua karyawan Indosat Ooredo sedang melayani pelanggan./JIBI
Dua karyawan Indosat Ooredo sedang melayani pelanggan./JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Indosat Ooredo Region Kalimantan, Sulawesi dan Papua berhasil mencatatkan realisasi pendapatan melampui 20% dari target.

Sejak Oktober 2016, penerapan tarif telepon Rp1 diklaim berkontribusi besar dalam pencapaian itu.

Head of Region Commerce Operation Indosat Area Kalimantan, Sulawesi dan Papua Micha Heru mengatakan, realisasi perolehan pendapatan itu paling besar berasal dari penggunaan layanan panggilan di Kalimantan.

"Karena Rp1 tarif telepon paling murah saat ini sehingga sangat diminati. Saat ini panggilan suara masih mendominasi 60% dari bisnis Indosat di area kami, sisanya merupakan layanan data," jelasnya, Selasa (29/11/2016).

Dia berpendapat, komposisi tersebut sesuai dengan dasar bisnis utama dalam sektor telekomunikasi. Sehingga kontribusi layanan data sebesar 40% bukan berarti pengguna lebih rendah, namun justru meningkat. Apalagi Indosat telah meluncurkan layanan 4G LTE sejak tahun lalu.

Menurutnya, layanan data merupakan komponen bisnis yang menambah pendapatan perusahaan. Perluasan jaringan 4G yang dilakukan oleh Indosat juga dianggapnya telah berhasil mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan.

Terbukti, dari realisasi pertumbuhan jumlah pelanggan. Lain halnya dengan Kalimantan yang berkontribusi pada pendapatan dari panggilan suara, Sulawesi dan Papua justru berkontribusi besar dalam bertambahan jumlah pelanggan Indosat.

Pada area kerja Kalimantan, layanan 4G Indosat telah dinikmati oleh pelanggan di Kota Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak. Sementara di Sulawesi, layanan 4G telah diluncurkan di Kota Makassar. Micha mengatakan, ada enam kota sasaran peluncuran 4G selanjutnya.

Pihaknya menargetkan realisasi peluncuran layanan 4G paling lambat dilakukan pada kuartal I/2017. Sebelum memperluas layanan, pihaknya mempertimbangkan 2 aspek terlebih dahulu, yakni jenis layanan paling unggul dan pendapatan per kapita.

"Investasinya kan tidak sedikit, enggak cuma kemampuan operator tapi kebutuhan masyarakat. Jadi yang kami utamakan daerah utama, penjualan gadget di suatu kota juga menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan 4G," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper