Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI KALTARA: Pertumbuhan Diproyeksi -0,3%--0,1%

Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diperkirakan mengalami perbaikan pada 2017.
Pesawat Air Tractor yang digunakan oleh Pertamina untuk mengirim Solar ke Kecamatan Krayan (9/6/2016)./Dok. PT Pertamina
Pesawat Air Tractor yang digunakan oleh Pertamina untuk mengirim Solar ke Kecamatan Krayan (9/6/2016)./Dok. PT Pertamina

Kabar24.com, SAMARINDA - Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diperkirakan mengalami perbaikan pada 2017.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kaltimra Muhammad Nur mengatakan pertumbuhan ekonomi Kaltimra pada 2017 diperkirakan tumbuh direntang -0,3% hingga 0,1%.

"Kami perkirakan tahun 2017 akan lebih baik dari tahun ini pertumbuhan Kaltimra sekitar -0,8% hingga -0,4%. Untuk Kaltara memang pertumbuhan ekonominya bagus dan positif tetapi untuk Kaltim sendiri masih mengalami kontraksi walaupun sudah mengecil," ujarnya, Kamis (15/12/2016).

Perekonomian Kaltimra, lanjutnya, memang sangat bergantung pada perdagangan luar negeri dengan komoditas utama sektor pertambangan. Terlebih lagi dalam 5 tahun terakhir adanya tren penurunan harga komoditas internasional yang tentu berdampak pada kondisi pertambangan di Kaltimra.

"Struktur ekonomi yang didominasi dengan perdagangan luar negeri dengan komoditi utama pertambangan tentunya sangat rentan terhadap ekonomi global saat ini," kata Nur.

Perbaikan ekonomi Kaltimra didorong oleh rencana pembangunan infrastruktur jalur kereta api di Kaltim dengan investasi yang bersumber dari Pemerintah Rusia diharapkan dapat mendorong investasi di wilayah Kaltimra.

Namun demikian, rencana pembangunan infrastruktur kereta api oleh Pemerintah Rusia masih terhambat beberapa hal seperti ketersediaan lahan serta perhitungan return on investment (ROI) ditengah pergerakan harga komoditas internasional yang saat ini masih belum pulih sepenuhnya.

Sementara itu, fiskal pemerintah diperkirakan masih tumbuh terbatas menyusul Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun Anggaran 2017 yang diusulkan lebih rendah dibandingkan anggaran tahun 2016.

"RAPBD 2017 diusulkan turun menjadi Rp7,7 triliun. Sementara itu, RAPBD Pemprov Kaltara 2017 diperkirakan tidak akan mengalami perbedaan jauh dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.

Dari sisi eksternal, tambah Nur, ekspor luar negeri diperkirakan mengalami perbaikan pada 2017 namun masih berada dalam fase kontraksi.

Relaksasi kebijakan pengurangan hari kerja di sektor pertambangan kembali menjadi 330 hari/tahun ditargetkan berakhir pada akhir Maret 2017 oleh Pemerintah China. Dengan demikian, impor batubara China diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan pasca berakhirnya relaksasi kebijakan.

Ekspor batubara ke India diperkirakan mengalami hambatan menyusul komitmen Pemerintah India untuk mengurangi impor batubara dan beralih menggunakan batubara domestik.

"Kebijakan ini ditempuh oleh Pemerintah India karena kondisi saat ini terjadi surplus pasokan yang cukup tinggi. Saat ini India memiliki surplus pasokan batubara untuk kebutuhan 20 hari kalender," tutur Nur.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Sekprov Kaltim Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ichwansyah menuturkan tantangan ekonomi Kaltim ke depan akan berat karena kondisi fiskal dan sektor pertambangan yang belum pulih.

"Kami tingkatkan agroindustri dan pertanian dalam arti luas yakno sektor pariwisata dan jasa yang nantinya dapat mendorong ekonomi Kaltim," katanya.

Pemrpov Kaltim tengah berkerja keras membangun sektor ketahanan pangan, industri pengolahan dan infrastruktur. "Tentunya kami membutuhkan peran prbankan dalam membantu mendorong ekonomi Kaltim," kata Ichwansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper