Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERBANGAN: Penumpang Melalui Bandara Lombok Meningkat Pesat

Jumlah penumpang transportasi udara melalui Bandara Internasional Lombok menunjukkan peningkatan yang pesat.
Bandara Lombok/lombok-airport.co.id
Bandara Lombok/lombok-airport.co.id

Bisnis.com, MATARAM - Jumlah penumpang transportasi udara melalui Bandara Internasional Lombok menunjukkan peningkatan yang pesat.

General Manager PT Angkasa Pura I Lombok International Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita menyebutkan jumlah penumpang melalui bandara itu pada 2016 mencapai 3,4 juta orang.

"Peningkatannya signifikan di tahun 2016 sampai 33% dibanding tahun sebelumnya," kata Ardita di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (18/1/2017).

Menurutnya, jumlah tertinggi pernah menyentuh angka 13 ribu penumpang di tahun itu. Bahkan, trennya terus berlanjut di awal tahun 2017.

"Sehari di awal 2017 sudah sampai 11 ribu penumpang," ujarnya.

Seiring bertambahnya penumpang, mulai tahun 2017, pihaknya terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas infrastruktur di LIA, seperti pergantian seluruh toilet di terminal bandara.

Kemudian pengoptimalan ruang tunggu bandara di lantai 3 yang sebelumnya belum pernah digunakan, juga penambahan fasilitas drop zone.

"Dananya sudah ada dan tahun ini kita sudah mulai kerjakan pembangunannya," jelas Ardita.

Selain itu, pihaknya juga memperluas selasar di depan pintu terminal bandara dengan panjang 120 meter dan lebar 21 meter, sehingga akses para penunggu di areal terminal bandara bisa lebih leluasa.

"Kita juga di tahun ini melaksanakan pembangunan parking stand untuk menampung dua pesawat berbadan besar di sisi timur," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan penambahan fasilitas parking stand itu maka jumlah pesawat masuk menuju bandara diharapkan semakin meningkat.

"Banyak yang kita akan bangun, termasuk penataan landscape yang anggarannya Rp4 miliar," ujarnya.

Ke depan, pihaknya juga akan memperluas ruang tunggu keberangkatan penumpang di terminal. Hal ini dilakukan untuk memisahkan penumpang domestik dan internasional sehingga tidak campur seperti saat ini.

"Kenapa harus kita pisah seperti itu, karena jumlah penumpang ke LIA sudah cukup tinggi sekarang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper