Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Kaltara Usulkan Dana CSR BUMN Untuk Bangun Perbatasan

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengusulkan coorporate social responsibility Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat dimanfaatkan membangun kawasan perbatasaan di Indonesia.
Ilustrasi:Pesawat Air Tractor yang digunakan oleh Pertamina untuk mengirim Solar ke Kecamatan Krayan (9/6/2016)./Dok. PT Pertamina
Ilustrasi:Pesawat Air Tractor yang digunakan oleh Pertamina untuk mengirim Solar ke Kecamatan Krayan (9/6/2016)./Dok. PT Pertamina

Kabar24.com, NUNUKAN-Gubernur Kalimantan Utara memilki gagasan cemerlang soal pembangunan daerah perbatasan.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengusulkan coorporate social responsibility Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat dimanfaatkan membangun kawasan perbatasaan di Indonesia.

"Kalau kita manfaatkan CSR BUMN yang sangat besar itu, saya yakin dapat membangun sejumlah infrastruktur di wilayah perbatasan termasuk di Provinsi Kaltara," kata dia melalui pesan singkat kepada Antara di Nunukan, MInggu (22/1/2017).

Ia mencontohkan, CSR PT Pertamina telah memberikan subsidi ongkos angkut bahan bakar minyak (BBM) ke Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan sebesar Rp38.000 per liter sehingga harga sama di daerah itu secara nasional.

Karena itu, CSR BUMN lainnya pun dapat dimanfaatkan secara optimal sebagaimana yang dilakukan PT Pertamina tersebut sehingga benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah perbatasan.

Adapun CSR BUMN itu, lanjut dia, dimanfaatkan sesuai kebutuhan masing-masing wilayah perbatasan di Indonesia. Misalnya, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan oleh PT Waskita dan PT Adhi Karya.

Begitu pula pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan lainnya dapat ditangani PT Bio Farma. Kemudian CSR PT Garuda dipergunakan untuk menyubsidi ongkos penerbangan di wilayah perbatasan.

Irianto Lambrie menyatakan, pelayanan penerbangan di wilayahnya di Kabupaten Nunukan khususnya menuju Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak, Malaysia, seringkali bermasalah setiap awal tahun.

Hal itu karena masa kontrak dengan maskapai penerbangan belum dilakukan sehubungan dengan terkendala aturan yang berlaku selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper