Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Sumut Berencana Perbarui Kerja Sama Uang Elektronik

Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara berencana memperbarui kerja sama program uang elektronik yang dimilikinya.
Ilustrasi: Promosi SEPP/facebook
Ilustrasi: Promosi SEPP/facebook

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara berencana memperbarui kerja sama program uang elektronik yang dimilikinya.

Hal itu dikemukakan Direktur Utama Bank Sumut Eddie Rizliyanto kepada Bisnis, Selasa (24/1/2017). “Kami akan upgrade kerja sama e-money dengan vendor yang ada bersama mitra lainnya,” tuturnya.

Pada 2014, Bank Sumut mengeluarkan produk uang elektronik bernama SEPP (Sumut Electronic Payment & Purchase). Produk ini dinyatakan perseroan sebagai bentuk dukungan terhadap program Gerakan Nasional Non Tunai yang digagas Bank Indonesia.

SEPP dapat digunakan untuk membayar tiket kereta api Railink, tol Belmera, serta transaksi di sejumlah merchant yang bekerja sama dengan Bank Sumut. Produk uang elektronik ini hasil kemitraan Bank Sumut dengan Telkom dan PT Finnet Indonesia.

Eddie menjelaskan, sebelum bekerja sama dengan Bank Sumut, Telkom sudah dapat izin dalam penyelenggaraan Kartu Bank Sumut T-Money. Dengan demikian, uang elektronik ini bisa digunakan pula oleh BPD yang belum memiliki lisensi uang elektronik.

“Isi ulang kartu T-Money bisa dilakukan di cabang-cabang Bank Sumut, ATM Bank Sumut bertanda T-Money, dan merchant di Sumatra Utara,” tuturnya.

Selain Bank Sumut, bank daerah lain yang juga memiliki uang elektronik salah satunya adalah BJB yang co-branding dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartu E-Money BJB dijual melalui kantor-kantor cabang perseroan yang tersebar di Jawa Barat, Banten, dan DKI.

Pada tahap awal, pendistribusian kartu akan difokuskan pada 33 kantor layanan Bank Jabar Banten. Seperti halnya Bank Sumut, Direktur Konsumer BJB Fermiyanti mengatakan kerja sama dengan Mandiri bagian dari upaya mendukung GNNT pula.

“Tahap awal, kami harapkan E-Money Mandiri – BJB ini akan terjual 80.000 keping dalam lima tahun pertama,” ujar dia.

Uang elektronik merupakan uang yang digunakan dalam transaksi online maupun offline dengan cara elektronik. Di dalam e-money terdapat nominal tertentu yang tersimpan. Nominal ini akan berkurang saat digunakan untuk membayar, serta bisa ditambah dengan cara pengisian top up.

Bank Indonesia melalui Statistik Sistem Keuangan Indonesia melansir, per Oktober 2016 kartu uang elektronik yang beredar di Tanah Air mencapai 47 juta keping. Angka ini setara dengan volume transaksi 61 juta kali atau senilai Rp584 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper