Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGEMBANGAN WISATA: Potensi Investasi Kawasan Mandeh Capai Rp1 Triliun

Potensi investasi pengembangan wisata kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat bisa mencapai Rp1 triliun bila dikelola secara maksimal. Apalagi, pemimpin Arab Saudi Raja Salman ikut melirik kawasan tersebut.
Kawasan Wisata Mandeh/Antara
Kawasan Wisata Mandeh/Antara

Bisnis.com, PADANG—Potensi investasi pengembangan wisata kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat bisa mencapai Rp1 triliun bila dikelola secara maksimal. Apalagi, pemimpin Arab Saudi Raja Salman ikut melirik kawasan tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Sumbar Miswar Dedi menyebutkan pemda masih menyiapkan studi kelaikan mengenai pengembangan wisata di kawasan itu.

“Kami masih siapkan studi kelaikan, pembebasan lahan dan perangkat kemudahan investasi lainnya. Potensinya di Mandeh bisa mencapai Rp1 triliun,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (1/3/2017).

Menurutnya, sejumlah investasi yang bisa dikembangkan a.l pembangunan resort terpadu, infrastruktur penunjang pariwisata, dermaga, wahana permainan dan sejumlah bidang investasi lainnya yang mendukung sektor pariwisata.

Untuk tahap awal peluang investasi daerah itu diarahkan melalui 400 hektare (Ha) lahan yang dialokasikan untuk kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandeh.

Menurutnya, melalui KEK Mandeh yang dilengkapi dengan perangkat kemudahan investasi langsung konstruksi (KILK) diyakini akan memudahkan proses penanaman modal asing di daerah itu.

“Selama ini kan, lahan sering jadi masalah. Nah, tahap awal ini kami fokus pembebasan 400 Ha lahan untuk KEK Mandeh,” ujarnya.

Adapun, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan prioritas tahun ini adalah pembebasan lahan seluas 400 Ha di Bukit Ameh, Kecamatan Koto XI Tarusan yang sebagian besar berstatus tanah ulayat.

“Khusus KEK Mandeh, prioritasnya tahun ini adalah pembebasan lahan. Anggarannya dari provinsi dan Pemkab Pesisir Selatan,” katanya.

Dia menargetkan pembebasan lahan itu tuntas hingga penghujung tahun, sehingga pada 2018, KEK Mandeh bisa dikembangkan dan diajukan ke Kemenpar untuk dijadikan salah satu kawasan pengembangan pariwisata di Tanah Air.

Adapun, anggaran pembebasan lahan itu dialokasikan sebesar Rp32,5 miliar dari provinsi dan Rp15 miliar dari Pemkab Pesisir Selatan.

Oni mengungkapkan pengembangan kawasan tersebut menjadi KEK Mandeh akan menguntungkan masyarakat setempat secara ekonomi, karena akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Selama ini, meski kawasan Mandeh dikenal bagus atau malah dijuluki Raja Ampatnya Sumatra Barat, tetapi akses transportasi yang sulit serta minimnya infrastruktur penunjang pariwisata membuat kawasan itu sulit berkembang.

Secama umum, kawasan Mandeh mencakup wilayah seluas 18.000 Ha yang terdiri dari sejumlah pulau dan masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken.

Kawasan yang berada 56 km arah selatan Kota Padang itu meliputi Pulau Traju, Pulau Setan, Pulau Seronjong Besar, Pulau Sironjong Kecil, Pulau Cubadak dan beberapa pulau lainnya dengan panorama alam dan laut yang tenang.

Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki terumbu karang seluas 70 Ha, hutan mangrove seluas 389 Ha, serta berbagai biota laut yang beraneka ragam.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pengembangan Wisata Saudi Arabia Osama Habes sudah mengunjungi Sumbar dan mendengarkan presentasi mengenai potensi investasi di sejumlah objek wisata daerah itu.

“Sumatra Barat menjadi perhatian kami untuk berinvestasi di sektor pariwisata,” ujarnya, di Padang, akhir pekan lalu.

Habes menggelar pertemuan dengan Minang Development Incoorporation (MDI) dan sejumlah pejabat daerah mengenai potensi investasi di sektor pariwisata.

Dia mengatakan Saudi Arabia dan Indonesia sudah sangat dekat sejak lama. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan investasi besar-besaran akan dilakukan di Tanah Air, termasuk ke Sumatra Barat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper