Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM Satu Harga Rambah Sembilan Daerah Baru

Program penyamaan harga bahan bakar minyak (BBM) merambah sembilan daerah baru.
Pertamina/Reuters-Beawiharta
Pertamina/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - Program penyamaan harga bahan bakar minyak (BBM) merambah sembilan daerah baru.

Adapun tambahan sembilan wilayah tersebut mulai dari Sumatra hingga Papua Barat. Pertama, Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kedua, Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

Ketiga, Kepulauan Karimun Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Keempat, Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kelima, Tanjung Pengamus, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Keenam, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Ketujuh, Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kedelapan, Moswaren, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Kesembilan, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimatan Timur.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan sejak akhir Februari 2017, warga di daerah tersebut bisa mendapatkan premium seharga Rp6.450/ liter dan solar Rp5.150/ liter atau sama dengan harga jual di Jakarta.

Sebelumnya, warga harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan premium yakni di kisaran Rp8.000 hingga Rp15.000 per liter dan Solar Rp7.000 hingga Rp18.000 per liter.

Menurutnya, perseroan terus melakukan pemetaan di 148 kabupaten yang telah ditetapkan sebagai lokasi sasaran BBM satu harga.

Hal itu dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 36/2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) & Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Secara Nasional.

Melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Nomor 09.K/10/DJM.O/2017, terdapat 148 Kabupaten sebagai lokasi pendistribusian BBM satu harga secara bertahap dari tahun 2017 sampai dengan 2020.

"Hingga 2 Maret 2017 sudah ada 53 lokasi yang kami tentukan untuk mendapatkan BBM Satu Harga, dimana 9 di antaranya sudah beroperasi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Minggu (5/3/2017).

Pada 2017, pemerintah menargetkan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mini di 22 lokasi dalam 14 provinsi. Adapun, SPBU mini memiliki kapasitas 5 kilo liter per hari. Rencananya, akan tersebar di Sumatra Barat, Kepulauan Natuna, Provinsi Bengkulu, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Pada 2018 akan dibangun lembaga penyalur daerah terpencil di 45 lokasi. Jumlah ini akan ditingkatkan agar target bisa tercapai pada 2020.

Dengan menggandeng investor lokal untuk membangun infrastruktur dan menjadi APMS (agen premium minyak dan solar) di wilayah yang telah ditetapkan, pihaknya optimistis target bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper