Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Berharap Dapat Memulai Perundingan NAFTA Dengan Kanada dan Meksiko

Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross berharap dapat memulai pembicaraan resmi untuk merundingkan kembali Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara atau NAFTA dengan Kanada dan Meksiko dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross/Reuters
Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross berharap dapat memulai pembicaraan resmi untuk merundingkan kembali Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara atau NAFTA dengan Kanada dan Meksiko dalam waktu tiga bulan ke depan.

Ross berharap dapat memberi tahu Kongres Amerika Serikat dalam dua minggu ke depan bahwa penghitungan mundur selama 90 hari untuk memulai perundingan itu telah dimulai. Ini dikatakannya dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo.

Ross harus memberi tahu Kongres tentang rencananya merundingkan kembali perjanjian NAFTA, dan surat yang akan dikirimnya ke Kongres itu akan merupakan pemberi-tahuan bahwa proses itu sudah dimulai.

Kalau semua berjalan lancar, perundingan itu kemungkinan akan dimulai permulaan bulan Juli. Kata Ross, perjanjian baru itu bisa dalam bentuk perjanjian bilateral antara Amerika dan Meksiko dan Amerika dan Kanada, tapi bisa juga mencakup satu perjanjian yang melibatkan ketiga negara.

Dalam konferensi pers itu Menteri Ekonomi Meksiko Guajardo menyatakan dukungan bagi perjanjian trilateral, yang mirip dengan perjanjian NAFTA yang berlaku sekarang, daripada membuat perjanjian terpisah antara Amerika dan Meksiko serta Amerika dan Kanada. Katanya, lebih baik ketiga negara tetap berada dalam satu perjanjian.

Perdana menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berada di Houston, Texas mengatakan, ia terbuka untuk merevisi perjanjian NAFTA itu dengan pemerintahan Trump.

Trump mengatakan ingin merundingkan kembali NAFTA karena katanya, Amerika telah kehilangan lebih dari seperempat industri manufakturingnya, yang pindah ke Meksiko. Tapi menurut Badan Riset Kongres yang non-partisan, selama tahun 2015 NAFTA hanya mengakibatkan kehilangan lapangan kerja Amerika yang kecil.

Laporan riset yang diadakan oleh Universitas Ball State mengatakan, perjanjian NAFTA hanya mengakibatkan hilangnya 10% lapangan pekerjaan di Amerika sejak tahun 1970-an, sementara otomatisasi pabrik menyebabkan hilangnya 88% lapangan kerja dalam kurun waktu yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : VOA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper