Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Longsor di Sumbar Telan Kerugian Rp252 Miliar

Badan Nasional Penanggulan Bencana melaporkan kerugian akibat banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota mencapai Rp252,9 miliar.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulan Bencana melaporkan kerugian akibat banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota mencapai Rp252,9 miliar.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan dampak kerusakan akibat banjir dan longsor cukup luas meliputi 3.482 rumah terendam, di 11 kecamatan yang meliputi 40 Nagari. Selain itu bencana menelan 8 korban jiwa dan membuat 3 orang luka berat.

Pemerintah daerah telah menetapkan kondisi ini sebagai darurat bencana. Sementara masa tanggap darurat berlaku hingga 16 Maret 2017 mendatang.

"Jalan nasional yang putus di km 187 sudah bisa dilalui kendaraan besar sehingga jalur distribusi untuk ekonomi sudah bisa berjalan. [Juga] Komunikasi melalui sinyal seluler di Kecamatan Pangkalan sudah aktif kembali dan di Kecamatan Kapur IX tinggal di Nagari Koto Lamo yang masih terganggu," kata Sutopo melalui pesan elektronik di Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Dia mengatakan tim penanganan bencana juga tengah melakukan perbaikan pipa PDAM. Saat ini instalasi air bersih di Kecamatan Pangkalan 90% sudah terpenuhi. Selain itu 99% wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kab Limapuluh kota telah kembali dapat teraliri aliran listrik.

"Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terkena banjir sudah aktif kembali, tetapi beberapa anak yang rumahnya terdampak belum kembali bersekolah," katanya.

Ia juga menambahkan untuk meningkatkan ekonomi lokal masyarakat, apalagi selama bencana masyarakat tidak dapat bekerja maka pemerintah memberikan bantuan cash for work. Melalui BNPB pemerintah memberikan bantuan Rp50.000 per hari selama 10 hari kepada 3.482 KK.

Penerima merupakan warga yang rumahnya terdampak langsung banjir dan longsor. Total bantuan cash for work sebesar Rp 1,74 miliar. Kegiatan cash for work antara lain kerja bakti lingkungan dan permukiman, perbaikan darurat sarana prasana lingkungan, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper