Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Minati Penerbangan ke Nusawiru, Pangandaran

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan Pemerintah Australia Selatan menaruh minat membuka jalur penerbangan ke Bandara Nusawiru, Pangandaran.
/Jabarprov.go.id
/Jabarprov.go.id

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan Pemerintah Australia Selatan menaruh minat membuka jalur penerbangan ke Bandara Nusawiru, Pangandaran.

Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa mengatakan pengembangan Nusawiru mulai dilirik banyak negara karena posisinya yang dianggap strategis di wilayah udara Selatan. Terlebih Nusawiru direncanakan akan menjadi titik utama destinasi wisata Jabar Selatan. “Kami sudah mengajukan ijin ke Dirjen Perhubungan Udara untuk pengembangan Nusawiru,” katanya pada bisnis di Bandung, Senin (13/3).

Menurutnya Australia Selatan dalam beberapa kali joint meeting sudah menyampaikan permintaan resmi pada Pemprov Jabar untuk menggelar penerbangan langsung ke Nusawiru. Selama ini para pelancong dari Australia Selatan lebih banyak terbang langsung ke Soekarno-Hatta dan Bali. “Padahal dari Australia Selatan lebih dekat ke Pangandaran, potensi penumpangnya juga tinggi,” tuturnya.

Pemprov Jabar sendiri saat ini telah mengalokasikan anggaran terutama untuk memperpanjang landasan pacu Nusawiru. Iwa mencatat kondisi eksisting landasan saat ini baru mencapai 1.600 meter, ditargetkan pada 2017 ini penuntasan panjang landasan bisa mencapai 2.700 meter. “Harapannya yang take off dan landing sekelas Boeing 737-200,” katanya.

Dia mengaku upaya mendongkrak penerbangan di wilayah Selatan sudah menjadi target Pemprov Jabar agar potensi ekonomi dan wisata di sana terdongkrak. Meski diakui, selama landasan pacu di sana belum diperpanjang, maskapai yang memanfaatkan baru Susi Air dan beberapa sekolah penerbangan.

Iwa menilai pemerintah perlu membuka alternatif penerbangan baru selain ke Husein Sastranegara. Tak banyak pilihan bandara di Jabar menurutnya membuat wisatawan asal Malaysia misalnya, lebih memilih untuk transit di Bandung dan kembali terbang ke Indonesia Timur. “Padahal potensi ke Jabar selatan ada, cuma kalau jalan darat terlalu lama, pilihan penerbangan ini yang belum,” ujarnya.

Selain Australia Selatan dan Negara Asean, ada 4 provinsi di China yang juga bisa menjadi pasar potensial penerbangan ke selatan. Menurutnya minat-minat ini muncul karena Pemprov terus melakukan upaya penjajakan dan kerjasama. “Ketersediaan infrastruktur akan mempermudah pencapaian target kunjungan wisata seperti yang direncanakan Pusat,” paparnya.

Dihubungi terpisah, Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Denny Juanda Puradimadja memastikan pengembangan Nusawiru secara profil akan disiapkan menyerupai Bandara Husein Sastranegara, Bandung. “Panjang landasan pacu seperti Husein 2500 meter saja cukup,” katanya.

Dipersiapkan sejak tiga tahun terakhir, Denny memastikan anggaran dan lahan untuk pengembangan Nusawiru sudah tidak ada masalah. Pemprov tinggal memastikan perizinan dari Kementerian Perhubungan. “Kita juga harus bisa memberikan jaminan, Pangandaran diminati turis,” tuturnya.

Menurutnya pekerjaan rumah besar kini ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar serta Pemkab Pangandaran agar bisa memastikan permintaan wisatawan ke daerah tersebut tinggi.

Denny enggan, ketika Nusawiru sudah dibenahi namun kesiapan di lapangan tidak menawarkan sesuatu yang menarik. “Kenapa Raja Salman memilih Bali? Karena memiliki pantai yang indah. Pangandaran harus bisa begitu, ada ikon yang ditawarkan,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu di Bandung, Menteri Perhubungan Budi Karya menuturkan, transportasi menuju dan dari Jabar Selatan perlu dikembangkan karena Jabar Selatan memiliki potensi perikanan dan pariwisatanya.Pihaknya merencanakan pada 2017 ini akan mendisain perkembangannya, kemudian anggarannya akan diajukan pada APBN perubahan 2017.

"2018 bisa berfungsi, setidaknya ATR bisa jalan di sana karena perikanan di sana luar biassa, turisnya juga. Secara intensif saya minta gubernur selesaikan tanahanya supaya kita bisa selesaikan rencananya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper