Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Sentimen Fed & Pemilu Belanda, Indeks Stoxx Naik 0,6%

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6% pada pukul 10.10 pagi waktu London (pukul 17.10 WIB), kenaikan terbesar dalam dua pekan.
Suasana di lantai bursa Eropa.
Suasana di lantai bursa Eropa.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham di Eropa menguat setelah bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya tanpa mempercepat laju kenaikan berikutnya.

Hasil pemilihan suara di Belanda turut menenangkan para investor, dengan kalahnya partai populis, terhadap Partai VVD, yang merupakan partai Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, unggul dalam pemilu.

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6% pada pukul 10.10 pagi waktu London (pukul 17.10 WIB), kenaikan terbesar dalam dua pekan.

Kelompok industri dipandang mendapat keuntungan terbesar dari pertumbuhan global, setelah The Fed menyatakan kekuatan ekonomi AS serta berencana untuk mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk beberapa lama.

Saham Dutch AEX Index menguat 0,8%, bersiap menuju level penutupan tertinggi sejak Desember 2007.

Harga logam menguat pasca keputusan kebijakan The Fed serta mendorong para penambang dalam Stoxx 600 menuju penguatan terbesarnya sejak November. Saham energi pun naik mengikuti berlanjutnya penguatan harga minyak, semenatra perbankan menampilkan performa terbaiknya.

Seperti dilansir Bloomberg (Rabu, 15/3/2017), kekhawatiran tentang ketidakpastian politik melanda investor saham di Eropa tahun ini, dengan sejumlah agenda pemilihan umum termasuk di Prancis.

Kemungkinan kemenangan bagi kandidat negara tersebut yang anti-Uni Eropa, Marine Le Pen, menurun setelah kekalahan partai Kebebasan di Belanda yang dipimpin oleh Geert Wilders.

Partai Kebebasan sempat memimpin di awal jajak pendapat. Namun suara dukungan untuk partai itu kian menurun.

Menyusul Belanda, Prancis segera menggelar pemilu bulan depan untuk memilih presiden baru. Sedangkan pemilu di Jerman baru berlangsung September 2017.

“Pasar dibiarkan untuk merenungi potensi hasil agenda politik di Prancis dan Jerman yang kurang populis. Sementara itu, stimulus AS lebih lanjut yang mendukung pertumbuhan AS dan normalisasi kebijakan Fed, pada gilirannya membantu pertumbuhan global,” jelas Mike van Dulken dan Henry Croft, analis Accendo Markets, dalam risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper