Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Indeks Bisnis Februari Naik ke 132,9

Pinjaman sejumlah perusahaan kecil (UKM) di Amerika Serikat per Februari meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ilustrasi./.Bloomberg
Ilustrasi./.Bloomberg

Bisnis.com, WASHINGTON-- Pinjaman sejumlah perusahaan kecil (UKM) di Amerika Serikat per Februari meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Akan tetapi jumlah itu menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year) pinjaman mengingat para pelaku usaha tersebut masih berhati-hati tentang investasi ditengah ketidakpastian kebijakan.

Thomson Reuters/ Indeks Pinjaman Usaha Kecil Indeks Bisnis pada Februari ini naik menjadi 132.9 dari 124,2 namun turun 4% dari Februari tahun lalu.

Mutasi indeks biasanya sesuai dengan perubahan dalam pertumbuhan produk domestik bruto atau dua kuartal ke depan.

Spekulasi bahwa pemotongan pajak yang direncanakan Presiden AS Donald Trump akan meningkatkan keuntungan perusahaan telah mengangkat pasar saham AS sejak pemilu November kemarin.

Kendati demikian, prospek kebijakan Trump lainnya termasuk upaya untuk mengubah undang-undang asuransi kesehatan nasional yang gagal awal bulan ini kembali meningkatkan ketidakpastian.

“Perusahaan-perusahaan swasta masih mencari waktu yang tepat dan kondisi yang tepat untuk menaruh uang mereka untuk bekerja lagi,” kata Bill Phelan, kepala eksekutif dan pendiri Paynet.

“Mereka tidak memiliki kepercayaan diri untuk berinvestasi seluruhnya di dalam negeri,” imbuhnya.

Pinjaman usaha kecil adalah barometer utama pertumbuhan karena perusahaan kecil cenderung melakukan banyak perekrutan yang mendorong keuntungan ekonomi.

Sementara itu, data Paynet menunjukkan jumlah perusahaan yang masih belum membayar utang mereka mulai menurun.

Pangsa kredit lebih dari 30 hari terakhir berada di angka 1,67% pada Februari, tidak berubah dari bulan Januari.

Diketahui, Paynet mengumpulkan informasi pinjaman real-time dari lebih 325 kreditur AS terkemuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper