Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerakan Koperasi Mampu Redam Pola Hidup Konsumtif

Menjalankan prinsip-prinsip koperasi secara konsekuen dianggap mampu meredam laju konsumerisme yang selama ini dipercaya makin memiskinkan manusia. Robby tulus, mantan Direktur Aliansi Koperasi Internasional untuk wilayah Asia Pasifik mengatakan bahwa saat ini setidaknya ada 150 juta konsumen finansial. Selain itu, ada 30-40 juta konsumen yang meggunakan kartu kredit.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA- Menjalankan prinsip-prinsip koperasi secara konsekuen dianggap mampu meredam laju konsumerisme yang selama ini dipercaya makin memiskinkan manusia.

Robby tulus, mantan Direktur Aliansi Koperasi Internasional untuk wilayah Asia Pasifik mengatakan bahwa saat ini setidaknya ada 150 juta konsumen finansial. Selain itu, ada 30-40 juta konsumen yang meggunakan kartu kredit.

“Dunia sudah dirasuki oleh pendekatan utang sehingga ditambah dengan kemajuan teknologi, prilaku dan gaya hidup kita jadi serba instan dan dikendalikan oleh keinginan sesaat. Hal ini makin ditambah dengan iklan yang merajalela sehingga merusak tatanan pola pikir kita,” paparnya dalam seminar dalam rangka Rapat Anggota Tahunan Koperasi Trisakti Bhakti Pertiwi, Sabtu (6/5/2017).

Pola konsumerisme ini, lanjutnya, menyebabkan gagalnya individu dalam membuat perencanaan hidup yang lebih baik. Selain itu juga pola hidup konsumtif seperti itu juga menyebabkan
meredupnya sikap militansi mempertahankan nilai-nilai dan prinsip dasar koperasi sebagai pilar swadaya.

“Pola debt practices atau praktik hutang tidak sehat dan tidak lestari menjurus ke arah defisit keseimbangan. Rumah tangga di tingkat mikrolah yang paling menderita,” tambahnya.

Untuk mereproduksi rasionalitas berpikir, lanjutnya, maka harus membangun gerakan sosial ekonomi berbasis kepemilikan bersama. Entitas mikro ekonomi, harus dibuat secara kolektif, melalui koperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip koperasi termasuk idelogi dan militansi serta konsistensi secara bersama-sama.

“Ini hakikatnya, dan ini jadi aktivitas yang menggelembung jadi bagian dari ekonomi global,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper