Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik 15 Juta Turis Asing, Ini Kata Asita

Ketua Asita (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) Asnawi Bahar mengatakan kerja sama antar agen perjalanan sangat dibutuhkan untuk menampung gelombang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ditargetkan berjumlah 15 juta pada tahun ini
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara./.Ilustrasi-en.wikipedia.org
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara./.Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA— Ketua Asita (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies)  Asnawi Bahar mengatakan kerja sama antar agen perjalanan sangat dibutuhkan untuk  menampung gelombang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ditargetkan berjumlah 15 juta pada tahun ini.

“Intinya kami ini jalan sambil mempersiapkan. Persoalan di Manado lebih karena kunjungan wisman China tidak diikuti dengan penyediaaan akomodasi yang memadai akibatnya pelayanan kepada mereka tidak maksimal,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (8/5).

Sejumlah daerah misalnya Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau (Kepri), dan Sumatra Barat, dinilainya bakal menjadi destinasi yang dibidik oleh banyak agen perjalanan. Segmentasi tidak hanya didominasi oleh China, tetapi juga wisatawan muslim khususnya dari Timur Tengah.

Persoalan tersebut diakuinya membuka peluang investasi perhotelan bagi beberapa daerah di Indonesia. Meski persaingan hotel misalnya di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta sudah sangat ketat, peluang penyebaran kunjungan wisatawan ke wilayah lainnya semakin terbuka dengan pemberian visa gratis dan kerja sama pemerintah dengan aplikasi digital penyedia informasi pariwisata.

Kebutuhan wisman akan hotel berbintang cukup tinggi karena rata-rata wisman China dan Timur Tengah lebih menyukai tinggal di hotel berbintang.

“Wisman China suka harga murah tapi ingin tinggal di hotel berbintang, sedangkan wisman Timur Tengah dan lainnya berani mengeluarkan uang untuk menginap di hotel berbintang,” tekannya.

Pada kesempatan berbeda, Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana mengusulkan BUMN, misalnya WIKA, membangun hotel dengan bantuan pembiayaan dari bank BUMN. "Lion Air bersedia memastikan kamar-kamar hotel tersebut dibeli Lion Group sehingga ketersediaan pelanggan hotel dapat terjamin," terangnya.

Khusus Manado, Lion Air menyatakan jumlah penerbangan dari China sata ini menjadi 3 kali sehari dan mampu mengangkut 2.400 wisman.

Sayangnya, Rusdi menyampaikan kendala, seperti jumlah hotel di Manado yang tidak mencukupi, sehingga peningkatan kapasitas penerbangan sulit dilakukan. Menurutnya, jumlah 2.400 wisman merupakan jumlah maksimal, sedangkan kapasitas hotel tidak mencukupi.

Selain soal akomodasi, Rusdi juga mengusulkan adanya kalender pariwisata yang konsisten di sejumlah destinasi populer, khususnya bagi wisman Tiongkok. Salah satunya dengan menyediakan panggung di Boulevard Manado yang menjadi tempat pertunjukan budaya setiap hari.

“Bandara Gorontalo harus dijadikan stasiun alternatif bagi Manado. Itu artinya harus menggeser dari Makassar yang jarak tempuh dan lokasinya lebih jauh. Ini sekaligus menghidupkan pariwisata di Gorontalo,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper