Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Masyarakat NTB Diminta Tak Khawatir Kenaikan Harga

Momen bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri kerap memicu kenaikan inflasi yang ditandai dengan naiknya harga barang kebutuhan pokok, termasuk di Nusa Tenggara Barat.
Pasar tradisional/Antara-Nyoman Budhiana
Pasar tradisional/Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, MATARAM -- Momen bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri kerap memicu kenaikan inflasi yang ditandai dengan naiknya harga barang kebutuhan pokok, termasuk di Nusa Tenggara Barat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono menyebut, siklus tersebut wajar mengingat adanya kenaikan kebutuhan masyarakat pada momen tersebut.

Prijono menekankan, pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID NTB bukan serta merta membuat harga menjadi turun.

Namun, kenaikan harga yang terjadi harus diimbangi dengan ketersediaan pasokan agar harga tidak semakin melambung.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, ada kenaikan sedikit itu wajar dengan adanya momen seperti ini, tetapi yang harus dijaga adalah rantai pasokan agar jangan sampai kurang," ujar Prijono kepada Bisnis.com di Mataram, belum lama ini.

Prijono menyebut, mengawal inflasi bukan hanya memastikan harga murah dan lantas mengabaikan keuntungan produsen. Tetapi memastikan harga agar tetap wajar dan bisa memberikan nilai tambah kepada produsen maupun penjual tanpa terlalu membebani konsumen.

Pada bulan April 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,03% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,55 pada Maret 2017 menjadi 126,59 pada April 2017. Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,09%.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Selly Andayani menyatakan akan memastikan ketersediaan pasokan logistik dan bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan.

Selly menyatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bulog Divre Nusa Tenggara dan dipastikan ketersediaan bahan pokok terjaga hingga enam bulan mendatang.

"Sudah koordinasi dengan Bulog dan dipastikan logistik untuk Ramadhan tercukupi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Untuk harga kalau naik sedikit itu wajar," ujar Selly.

Selain menjaga rantai pasokan terjaga, Dinas Perdagangan NTB juga akan terus melakukan pasar murah untuk menjaga harga bahan pokok di NTB tetap terjangkau bagi masyarakat.

Selly juga menyatakan tidak akan main-main dengan para spekulan yang kerap muncul menjelang momen seperti ini. Pihaknya akan menindak tegas jika ada yang berani bermain dengan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper