Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramadan, Mentan Klaim Stok Pangan Aman 10 Bulan

Pemerintah mengklaim stok pangan akan tetap aman dan harga pangan tidak akan melonjak bahkan di bulan Ramadan.Pasalnya, sudah menjadi masalah tahunan jika harga pangan melambung tinggi apalagi di bulan puasa.
Warga melintas di samping beras yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (16/5)./Antara-Sigid Kurniawan
Warga melintas di samping beras yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (16/5)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengklaim stok pangan akan tetap aman dan harga pangan tidak akan melonjak bahkan di bulan Ramadan.
Pasalnya, sudah menjadi masalah tahunan jika harga pangan melambung tinggi apalagi di bulan puasa.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian mengklaim stok pangan khususnya beras, di tahun ini, akan aman hingga 10 bulan mendatang.

“Kalau beras sampai 10 bulan ke depan aman. Daging juga demikian. Semua lah, daging, jagung, aman lah kita menikmati Ramadan,” klaim Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kamis (18/5/2017) di Jakarta.

Amran menuturkan, pihaknya akan terus memonitor stok sekaligus harga pangan, apalagi menjelang bulan puasa.

“Dua bulan jelang puasa kami sudah memonitor, harga [pangan] bergerak sedikit, kami turun [ke pasar] dan cari penyebabnya. Seperti bawang [putih] yang naik jadi Rp45 ribu/kg, kami kejar jadi turun pembeliannya jadi Rpp25 ribu/kg,” klaimnya.

Terkait operasi pasar, Amran menyatakan, tim satgas pangan telah menetapkan tiga tersangka atas kasus penimbunan bahan pangan.

Dalam hal ini, dia menegaskan importir yang terus menimbun bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran diancam akan dicabut izinnya.

Senada, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga lainnya misalnya Kementerian Pertanian untuk melakukan monitoring tehadap importir atau pihak yang menimbun bahan kebutuhan pokok.

"Tindakanya cukup keras. Jadi kami bagi tugas. Setelah kami grebek langsung dikasih tahu lagi, izinnya kami cabut," kata Enggar.

Tak hanya itu, untuk menekan praktik penimbunan dan permainan harga, Kemendag akan terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi lainnya supaya harga di lapangan terkontrol.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper