Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Dana Desa: BPKP Catat 10% Menyimpang

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menemukan indikasi penyimpangan hingga 10% dari total penyaluran dana desa pada 2016.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana (kiri) seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/3). Ardan Adiperdana dilantik menjadi Kepala BPKP menggantikan Mardiasmo yang kini menjabat Wakil Menteri Keuangan. /ANTARA
Presiden Joko Widodo (kanan) menyalami Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana (kiri) seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/3). Ardan Adiperdana dilantik menjadi Kepala BPKP menggantikan Mardiasmo yang kini menjabat Wakil Menteri Keuangan. /ANTARA

Kabar24.com, JAKARTA — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menemukan indikasi penyimpangan hingga 10% dari total penyaluran dana desa pada 2016.

Kepala BPKP Ardan Adiperdana mengemukakan, temuan tersebut didapatkan dari kajian BPKP atas 260 desa yang menjadi sampel pemantauan. Adapun, penyimpangan tersebut sebagian besar adalah penggunaan dana desa yang tidak sesuai dengan prioritas yang ditetapkan sebelumnya.

“Misalnya harusnya dipakai bangun infrastruktur malah dipakai bangun pagar. Kami rangkum ada sekitar 5%—10% tidak sesuai proritas yang ditetapkan,” katanya usai Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Internal Pemerintah 2017 di Istana Negara, Kamis (18/5/2017).

Berdasarkan dokumen APBN 2017, Dana Desa pada tahun ini mencapai Rp60 triliun, naik dari tahun lalu Rp43 triliun dan pada 2015 sebesar Rp20 triliun. Pada 2017, jumlah desa penerima Dana Desa sebanyak 74.954 desa dengan rata-rata alokasi dana desa per desa sebesar Rp800,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper