Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas: Akses Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Masih Rendah

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan akses masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan masih relatif rendah.
Kasir sebuah bank perkreditan rakyat menghitung uang rupiah/Bisnis.com
Kasir sebuah bank perkreditan rakyat menghitung uang rupiah/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan akses masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan masih relatif rendah.

Bambang berujar menurut survei Bank Dunia sebesar 37% penduduk dewasa Indonesia memiliki rekening bank.  Sementara sebesar 27% penduduk dewasa Indonesia memiliki simpanan formal dan 13% memiliki pinjaman formal.

"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya," ujar Bambang dalam acara peluncuran hasil Survei on Financial Inclusion and Access (SOFIA) Indonesia di Jakarta pada Senin (22/05/2017).

Rendahnya inklusi keuangan masyarakat Indonesia, kata Bambang, disebabkan oleh beberapa faktor dari penawaran dan permintaan.

Adapun dari penawaran di antaranya disebabkan oleh faktor adanya informasi asimetris yang menyebabkan institusi keuangan terlalu selektif dalam memilih nasabah, adanya persepsi terhadap ibu rumah tangga memiliki pendapatan rendah tidak memungkinkan untuk mengakses jasa keuangan, serta rendahnya pengetahuan tentang masyarakat berpendapatan rendah menyebabkan dihasilkannya produk keuangan yang tidak sesuai kebutuhan.

Sedangkan dari permintaan disebabkan oleh faktor rendahnya pendapatan rumah tangga, rumitnya persyaratan administrasi, lokasi kantor lembaga keuangan tidak terjangkau, rendahnya literasi keuangan, adanya persepsi lembaga bank hanya untuk orang kaya, serta adanya faktor seperti larangan agama.

Bambang mengatakan inklusi keuangan menjadi agenda pembangunan yang penting untuk mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta mengurangi kesenjangan ekonomi.  Untuk itu pemerintah telah menargetkan inklusi keuangan dapat mencapai 75% pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper