Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Kemajuan Desa, Kuncinya Fokus Potensi Unggulan

Fokus pada potensi yang dimiliki diyakini bisa menjadi salah satu peluang untuk memajukan desa yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Pertanian bersama pemda di Nusa Tenggara Barat bersinergi meningkatkan kembali produksi bawang putih guna mencapai target swasembada nasional./Istimewa
Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Pertanian bersama pemda di Nusa Tenggara Barat bersinergi meningkatkan kembali produksi bawang putih guna mencapai target swasembada nasional./Istimewa

Bisnis.com, LOMBOK TIMUR - Fokus pada potensi yang dimiliki diyakini bisa menjadi salah satu peluang untuk memajukan desa yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mencontohkan daerah yang memiliki potensi pertanian harus benar-benar menggarap potensi tersebut. Pasalnya, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi di sektor pertanian.

“Dengan fokus pada produk unggulan, maka skala produksinya akan semakin besar. Saya yakin sarana pascapanen akan masuk, gudang juga tersedia, sehingga petani saat panen tak pusing lagi tentang harga. Pendapatan juga bisa meningkat,” ujarnya saat mengunjungi Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (24/5/2017).

Selain fokus pada produk unggulan, Eko juga meminta agar desa-desa di NTB untuk membuat embung untuk memacu produktivitas pertanian dengan meningkatkan masa panen menjadi tiga hingga empat kali panen dalam setahun. Infrastruktur embung dapat dibangun dengan mengalokasikan dana desa Rp 200 juta hingga Rp 500 juta.

Saat ini, Desa Sembalun mencoba untuk kembali fokus pada potensi yang dimiliki yaitu pariwisata dan juga pertanian bawang putih.

Indriati, Ketua Kelompok Tani Lembah Pusuk, mengakui kemauan warga untuk fokus mengembangkan bawang putih sempat meredup karena persoalan penyakit tanaman dan fluktuasi harga.

Menurutnya, petani pun sempat menanam cabai dan sayuran. Namun, semangat untuk mengembangkan bawang muncul kini kembali karena keyakinan akan ciri khas produk unggulan pertanian Desa Sembalun yang tak dimiliki daerah lainnya.

“Tambahan pendapatan meningkat rata-rata minimal 25% atau minimal Rp30 juta - Rp45 juta. Itu baru dari bawang putih. Dengan luas bisa mencapai 200 hektare, kita mampu memproduksi hingga 17 ton per hektare. Masa panennya setiap 3,5 bulan. Alhamdulillah harga juga bagus dan stabil,” ujar Indriati.

Dia juga menjelaskan kekhasan yang dimiliki bawang putih Sangga Sembalun yakni aromanya lebih kuat ketimbang bawah putih dari daerah lain, begitu pula dengan pedasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper