Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEREMAJAAN SAWIT: Petani di Jambi dan Riau Berharap Bantuan

Petani di Jambi dan Sumatra menanti bantuan dana peremajaan kebun kelapa sawit dari pemerintah karena dana yang mereka miliki tak cukup untuk melakukan replanting.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA – Petani di Jambi dan Sumatra menanti bantuan dana peremajaan kebun kelapa sawit dari pemerintah karena dana yang mereka miliki tak cukup untuk melakukan replanting.

KUD yang berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi memiliki luas kebun sawit 800 ha milik anggota, ditambah 10 ha tanah desa. Seluas 400 ha di antaranya ditanami sawit pada 1990, sedangkan 400 ha lainnya ditanami 1993. Kebun-kebun itu sebelumnya tercakup dalam program Perkebunan Inti Rakyat-Transmigrasi (PIR-Trans).

Badan Pembimbing dan Penasihat KUD Karya Jaya Gamal Kurniawan mengatakan anggota berencana melakukan peremajaan pada 2020 dan saat ini sedang dalam persiapan. Sejak 2001, anggota KUD sudah menabung dengan nilai hingga kini Rp6,3 miliar.

“Karena sudah tua, produktivitas tinggal 3 ton TBS per dua ha. Ditambah pohonnya juga semakin tinggi sehingga menyulitkan panen,” kata Gamal yang juga Kepala Desa Bukit Harapan, saat dihubungi (13/6/2017).

KUD Barokah di Desa Karyamukti, Maro Sebo Ilir, Batanghari, Jambi, yang beranggotakan 615 petani sawit juga berencana meremajakan 300 ha kebun pada 2020 dan 300 ha pada 2021.

“Kami dalam proses persiapan bahan untuk diajukan ke pemerintah sambil melakukan pendampingan kepada 390 petani dalam proses legislasi lahan melalui program Prona (Proyek Agraria Operasi Nasional) oleh BPN,” ujar Pembina KUD Barokah Rafles bin Jamal Karim.

Petani plasma Asian Agri di Ukui, Pelalawan, Riau, Urip, menyebutkan, berdasarkan perhitungan Dinas Perkebunan setempat, biaya yang dibutuhkan untuk meremajakan kebun Rp62 juta per ha. Dari 908 ha luas kebun milik anggota koperasi, 606 ha akan diremajakan.

“Anggota kami tidak memiliki tabungan. Jadi, sepenuhnya membutuhkan pembiayaan BPDP dan kredit.Kami sedang mengupayakan ke BRI dengan Asian Agri sebagai avalisnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper