Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Besar Dana BPDP Akan Dialokasikan untuk Peremajaan Tanaman

Direktorat Jenderal Perkebunan menargetkan 45% dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit di 2018 digunakan untuk peremajaan tanaman kelapa sawit.
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA—Direktorat Jenderal Perkebunan menargetkan 45% dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit di 2018 digunakan untuk peremajaan tanaman kelapa sawit.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang menyampaikan, produktivitas kebun sawit petani rata-rata masih di bawah standar optimum yakni 2-3 ton per ha dan 4 ton per ha untuk swasta. Potensi produktivitas masih dapat meningkat hingga 8 ton per ha. Sementara di Malaysia, produktivitas mencapai lebih dari 10 ton per ha.

“Kalau kita mampu meningkatkan setara dengan potensi produktivitas optimum saja, maka bisa dua kali lipat capaian nilai keekonomian saat ini,” tuturnya dalam konferensi pers Catatan Positif 2 Tahun Kinerja Pembangunan Perkebunan dan Kegiatan Strategis Pembangunan Perkebunan Tahun 2017, Selasa (20/6).

Untuk itu, Bambang berpendapat, program peremajaan tanaman kelapa sawit seharusnya mendapat proporsi dana yang lebih besar. Ditjenbun menargetkan proporsi peremajaan tanaman kelapa sawit yang sebelumnya hanya 10% akan menjadi 45% pada 2018.

"Jika [dana BPDP Sawit] Rp10 triliun tahun depan, sementara 40% saja untuk peremajaan. Artinya ada Rp4 triliun untuk peremajaan. Dengan bantuan peremajaan Rp25 juta per ha, maka ada 160.000 ha akan direplanting," katanya.

Tahun ini, Ditjenbun melalui dana BPDP Sawit menargetkan dapat meremajakan tanaman kelapa sawit seluas 20.750 ha dengan ketersediaan benih setara 60.000 ha. Benih sawit berasal dari kegiatan perbenihan yang dilakukan masyarakat dengan mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper