Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enggartiasto : Kinerja Ekspor Belum Memuaskan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan belum puas dengan kinerja perdagangan internasional Indonesia meski surplus perdagangan pada Juni 2017 menjadi yang tertinggi sejak 2012.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita/JIBI-Dedi Gunawan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan belum puas dengan kinerja perdagangan internasional Indonesia meski surplus perdagangan pada Juni 2017 menjadi yang tertinggi sejak 2012.

“Kita bersyukur tetapi di sisi lain kami masih harus memperhatikan penurunan yang terjadi,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (17/7/17).

Enggar, sapaan akrabnya, menyatakan akan segera meningkatkan perdagangan dengan negara tujuan ekspor non tradisional. Hal itu guna menggenjot penurunan yang terjadi terhadap ekspor non migas dari Mei 2017 ke Juni 2017.

“Supaya tren penurunan itu bisa diimbangi dengan membuka peluang di pasar ekspor yang baru. Itu sebabnya kami serius membuka pasar-pasar di negara baru,” paparnya 

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan saat ini tengah mengerjakan 16 perjanjian dagang. Enam di antaranya ditargetkan bakal selesai dalam waktu dekat.

Keenam perjanjian tersebut yakni Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), pengembangan Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (PTA), Indonesia-Chile Trade In Goods Agreement (TIGA).

Selanjutnya, Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) CEPA, ASEAN-Hongkong Free Trade Agreement (FTA), dan pengembangan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Juni 2017 mencapai US$11,64 miliar atau menurun 18,82% dibandingkan dengan Mei 2017.

Penurunan serupa juga terjadi jika dibandingkan dengan Juni 2016 sebesar 11,82 persen.

Kendati demikian, BPS mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2017 sebesar US$1,63 miliar atau menjadi yang tertinggi sejak tahun 2012.

Para ekonom dan Bank Indonesia sebelumnya juga telah memprediksi surplus ekspor Indonesia akan kembali berada di atas US$1 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper