Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Neraca Dagang Dukung Transaksi Berjalan

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan Juni 2017 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. BI juga terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan.
Aktivitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Aktivitas bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/4)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan Juni 2017 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.

Direktur Eksekutif Departmen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengungkapkan pihaknya terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan.

"Serta secara konsisten menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik," ujarnya dalam siaran pers, Senin (17/7).

Neraca perdagangan Indonesia mencatat peningkatan surplus pada Juni 2017. Surplus neraca perdagangan Juni 2017 tercatat sebesar US$1,63 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Mei 2017 sebesar US$0,58 miliar.

Peningkatan surplus tersebut didukung oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.

Secara kumulatif Januari-Juni 2017, surplus neraca perdagangan tercatat US$7,63 miliar dolar AS, lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$4,13 miliar.

Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2017 tercatat sebesar US$1,96 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$1,07 miliar.

Meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas sebesar US$3,58 miliar (mtm) yang melebihi penurunan ekspor nonmigas sebesar US$2,70 miliar (mtm).

Penurunan impor nonmigas terutama disebabkan oleh menurunnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, besi dan baja, serta bahan kimia organik.

Sementara itu, penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh penurunan ekspor lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, kendaraan dan bagiannya, serta mesin-mesin/pesawat mekanik.

Dengan perkembangan tersebut, surplus neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif Januari-Juni 2017 mencapai US$11,66 miliar, lebih tinggi dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$6,33 miliar.

Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas turun dari US$0,49 miliar pada Mei 2017 menjadi US$0,33 miliar pada Juni 2017.

Penurunan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor migas sebesar US$0,2 miliar (mtm), sementara ekspor migas pada bulan Juni 2017 masih relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

Secara kumulatif, defisit neraca perdagangan migas sepanjang periode Januari-Juni 2017 tercatat US$4,03 miliar, lebih besar dibanding periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$2,20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper