Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Serapan Beras Bulog Turun Semester I/2017

Serapan beras oleh Perum Bulog pada Semester I/2017 yang mencapai 1,3 juta ton turun dibandingkan dengan realisasi serapan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya
Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Serapan beras oleh Perum Bulog pada Semester I/2017 yang mencapai 1,3 juta ton turun dibandingkan dengan realisasi serapan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Harga di penggilingan padi yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPP serta adanya serangan hama wereng coklat menjadi penyebab serapan beras tidak maksimal. Akibatnya, serapan Divre Bulog rata-rata masih di bawah target yang dipasang Kementerian Pertanian.

Hal ini disampaikan sejumlah Kepala Divisi Regional Bulog di sentra produksi padi kepada Komisi IV dalam rapat dengar pendapat, Senin (17/7).

Laporan Divre Bulog Jawa Tengah menyebutkan hama wereng coklat masif menyerang tanaman padi di Jawa Tengah seperti Klaten, Sragen, Pati, Brebes. Pemerintah perlu memberikan perhatian serius karena serangan serupa juga terjadi di sejumlah sentra produksi padi.

Selain itu, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap Gabah Kering Panen (GKP), Gabah Kering Giling (GKG), dan beras medium dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi di lapangan. Di sentra produksi padi, harga di penggilingan cenderung tinggi seiring tingginya permintaan.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyampaikan, tidak ada perubahan kebijakan di Bulog sehingga menyebabkan serapan beras pada semester I/2017 lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper