Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Cha-ro & Ro-ro Diyakini Reduksi Biaya Rp50 Miliar

Pengamat menilai metode chasis roll on-roll off bisa menjadi solusi untuk efisiensi biaya dan muatan yang berlebih.
Kendaraan bermotor keluar dari kapal ro-ro/Antara
Kendaraan bermotor keluar dari kapal ro-ro/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang akan melakukan uji coba pengangkutan logistik dengan chasis roll on-roll off bisa menjadikan modetde itu solusi untuk efisiensi biaya dan muatan yang berlebih.

Hafida Fahmiasari, Senior Consultant dari Supply Chain Indonesia (SCI), mengatakan metode chasis roll on-roll off (cha-ro) lebih efisien dibandingkan dengan metode roll on-roll off (ro-ro). Hal ini dikarenakan truk tidak ikut dalam perjalanan kapal.

“Efisiensi dapat diperoleh dari biaya sopir, serta biaya penyusutan dan perawatan armada,” kata Hafida melalui siaran pers, Minggu (23/7).

Dia mengatakan produktivitas truk juga akan meningkat karena dapat digunakan untuk pengangkutan barang lainnya. Penggunaan cha-ro akan dapat mereduksi biaya logistik sekitar 20% lebih besar daripada ro-ro.

“Pengurangan cha-ro juga bermanfaat mengurangi masalah muatan berlebih truk sehingga dapat menurunkan tingkat kerusakan jalan,” sambungnya.

Jika cha-ro atau ro-ro dapat mengalihkan penggunaan truk regular Jakarta ke Surabaya dari jalur Pantura sebanyak 5% atau setara 54.000 truk per tahun dari total 1.080.000 truk, maka dia memperkirakan biaya perawatan jalan akan berkurang sekitar Rp50 miliar per tahun.

Hafida menjelaskan dalam jangka panjang perlu dipertimbangkan penggunaan metode lainnya yaitu lift on-lift off (lo-lo). Metode ini menurutnya lebih efisien dibandingkan ro-ro dan cha-ro. Dengan metode ini, yang dimuat ke kapal hanyalah kontainer sehingga truk dan chasisnya bisa digunakan untuk pengangkutan lainnya.

“Dengan metode lo-lo, kapasitas muat kapal akan lebih besar karena yang dimuat hanya kontainer yang dapat dimuat lebih padat dan ditumpuk,” ungkapnya.

Hafida menambahkan agar pengembangan dan penggunaan lo-lo harus diawali dengan pengembangan dan penataan rantai pasok komoditas. Dia menilai cara ini bisa mengefisiensikan volume pengangkatan sehingga dibutuhkan sistem untuk konsolidasi muatan.

Meskipun begitu dia mengingatkan bahwa metode lo-lo hanya bisa dilakukan jika kebutuhan infrastruktur dan fasilitas sangat memadai terutama untuk fasilitas bongkat muat, serta pengembangan sistem informasi antarpelabuhan.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana melakukan uji coba angkutan logistik dengan cha-ro pada bulan ini.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan kerja sama khusus dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. terkait angkutan logistik kapal cha-ro. Pasalnya, kerja sama ASDP dan INKP ini bisa mencapai 500 unit kapal pada rute Merak-Surabaya.

Perusahaan akan membuat kontrak dengan tiga pihak atau tripartite antara ASDP, INKP, dan para pengusaha truk angkutan cha-ro. Nantinya perusahaan akan menggunakan kapal Ferindo 5 sebagai percobaan untuk mengangkut sasis truk-truk pada jalur Merak-Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper