Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Valas masih Lesu, Bank Mandiri Tetap Rencanakan Pinjaman Bilateral

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. belum membutuhkan pinjaman bilateral dari luar negeri. Pasalnya, permintaan kredit yang besar saat ini dari rupiah, sedangkan untuk valas masih belum tampak ada kenaikan permintaan. Meskipun begitu, perseroan masih memasang rencana pinjaman bilateral dalam rencana bisnis bank pada tahun ini.
Aktivvitas layanan nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (9/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Aktivvitas layanan nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (9/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. belum membutuhkan pinjaman bilateral dari luar negeri. Pasalnya, permintaan kredit yang besar saat ini dari rupiah, sedangkan untuk valas masih belum tampak ada kenaikan permintaan. Meskipun begitu, perseroan masih memasang rencana pinjaman bilateral dalam rencana bisnis bank pada tahun ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, bagi perbankan, khususnya perseroan, belum membutuhkan utang luar negeri sepanjang tahun ini karena permintaan kredit dalam negeri belum begitu besar.

“Terutama untuk kredit valas masih belum terlalu banyak permintaannya,” ujarnya kepada Bisnis pada pekan lalu.

Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan, untuk perseroan setiap tahun selalu menyantumkan rencana pinjaman bilateral dalam rencana bisnis bank (RBB). Hal itu disiapkan bila nanti ada kebutuhan pendanaan dari luar negeri untuk ekspansi kredit.

“Justru, sekarang yang lagi banyak itu kredit dalam rupiah, kan banyak proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan dalam rupiah,” ujarnya.

Dia menuturkan, untuk itu, perseroan cenderung lebih memilih instrumen pendanaan non-konvensional seperti, obligasi dan sertifikat deposito atau negotible certificate of deposit (NCD) dalam rupiah.

“Hal itu menjadi strategi untuk bisa menyokong penyaluran kredit rupiah perseroan pada sektor infrastruktur,” tuturnya.

Adapun, pada semester II/2017, bank berkode emiten BMRI itu berencana menerbitkan NCD senilai Rp2,5 triliun. Sebelumnya, pada semester I/2017, perseroan sudah menerbitkan obligasi senilai Rp5 triliun.

Sampai akhir semester I/2017, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit valas sebesar 4,83% menjadi Rp95,15 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper