Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana menerbitkan global bond dengan nominal rupiah sekitar US$250 juta atau Rp3,33 triliun (kurs US$1 = Rp13.321) pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perseroan memilih global bond dalam rupiah karena melihat supply obligasi di pasar domestik sudah terlalu tinggi. Bahkan, sudah jauh lebih tinggi ketimbang permintaan yang ada.
“Jadi, kami mau buka pasar baru agar menambah investor internasional yang beli, kalau surat utang pemerintah kan sudah. Nah, global bond rupiah untuk korporasi nih yang belum,” ujarnya setelah acara Indonesia Infrastructure Finance Forum pada Selasa (25/7).
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan, untuk potensi permintaan dari luar, pihaknya masih belum bisa memprediksi.
“Kan belum tahu juga, nanti kami akan coba roadshow. Target kami sih akhir tahun sudah bisa diterbitkan,” ujarnya.
Dalam forum, Tiko menjelaskan, dengan maraknya proyek infrastruktur kebutuhan dana dalam rupiah juga meningkat. Untuk mengakomodir itu, global bond dalam rupiah menjadi salah satu solusi.
“Mudah-mudahan, dengan rencana penerbitan global bond itu bisa menarik minat perusahaan dana pensiun di Eropa, kami beri yield 6% sampai 7%. Walaupun risiko tetap ada, tetap masih bisa dikelola dan tidak terlalu bervolatilitas atau cenderung stabil,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
