Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Konstruksi Proyek Kereta Api Ringan Palembang Capai 47%

Setelah 1,5 tahun berlangsung, konstruksi proyek kereta api ringan atau light rail transit Palembang yang dimulai pada Oktober 2015 terbilang cukup cepat. Hingga 21 Juli 2017, progres konstruksi proyek senilai Rp12,5 triliun itu sudah mencapai 46,68%.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (24/5)./Antara-Nova Wahyudi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kanan) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (24/5)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah 1,5 tahun berlangsung, konstruksi proyek kereta api ringan atau light rail transit Palembang, Sumatra Selatan yang dimulai pada Oktober 2015 terbilang cukup cepat. Hingga 21 Juli 2017, progres konstruksi proyek senilai Rp12,50 triliun itu sudah mencapai 46,68%.

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengapresiasi kerja cepat pemangku kepentingan proyek transportasi massal LRT di Palembang, terutama kontraktor PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) dan konsultan pengawas Konsorsium SMEC International dan Oriental Consultant.

Direktur Proyek Sektor Transportasi KPPIP Dwianto Eko Winaryo menilai bahwa kerja WSKT terbilang cepat saat menggarap konstruksi LRT Palembang yang membentang 23,40 kilometer dari stasiun pertama di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan berujung di Jakabaring Sport City itu. Targetnya, bisa selesai kurang dari 3 tahun pada Juni 2018, lebih cepat 2 bulan dari target awal.

“Ini bisa dibilang cukup cepat. Kami harapkan dengan percepatan ini bisa ada akselerasi," ujar Dwianto melalui siaran pers, Kamis (27/7/2017).

Menurutnya, demi mempercepat pengerjaan konstruksi, khususnya dalam pekerjaan slab track, WSKT menurunkan tujuh tim tambahan yang bekerja siang malam selama 24 jam penuh. Total, akan ada sembilan tim diturunkan dengan total jumlah pekerja mencapai 1.400 orang.

Dwianto mengaku, selain karena kerja tim Waskita, cepatnya pengerjaan proyek LRT Palembang juga ikut didukung faktor lain, seperti tidak adanya permasalahan klasik di pengadaan lahan. Selain itu, juga adanya dukungan penuh dari Pemprov Sumatra Selatan dan Pemkot Palembang dalam urusan kebijakan dan perizinan.

Sementara itu, Suranto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan LRT Sumatra Selatan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengaku 'jurus khusus' digunakan untuk mempercepat proyek LRT yang ditargetkan beroperasi saat perhelatan Asian Games 2018.

"Kalau menggunakan skema normal mungkin sulit bisa cepat," katanya.

Adapun, jurus yang dimaksud, beber Suranto, dengan menggunakan peraturan Presiden dan keputusan Presiden. Misalnya, untuk penunjukan konsultan dan penugasan kontraktor pelat merah yang menggarap konstruksi, tidak menggunakan pelelangan seperti di Perpres No. 54/2010.

Suranto juga mengakui sigapnya Pemprov Sumsel dalam membantu penyelesaian persoalan lahan dan pemangku kepentingan di daerah lain.

Sementara itu, KPPIP sejak awal juga membantu mendorong percepatan dengan menyelesaikan perbedaan pemahaman yang terjadi antarpemangku kepentinganr. Alhasil, kini tinggal tersisa masalah minor saja, seperti urusan administrasi perizinan.

LRT Palembang termasuk dalam 37 proyek prioritas nasional. Konstruksinya digarap BUMN Waskita Karya. Jalur relnya melintasi pusat Kota Palembang dan terdiri atas13 stasiun, 1 depo, dan 9 gardu listrik itu. Proyek ini rencananya menjadi salah satu infrastruktur pendukung Asian Games 2018 di Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper