Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hama Wereng Jadi Tantangan Merealisasikan Prognosa Beras

Serangan hama wereng menjadi tantangan bagi Bulog dalam mencapai target serapan 850.000 ton setara beras selama kurun waktu 7 Agustus 2017 - 31 Agustus 2017, setelah pemerintah memberikan fleksibilitas harga pembelian 10% di atas Harga Pembelian Pemerintah.
Seorang petugas memeriksa karung berisi beras Bulog, di Medan, Sumatra Utara./Antara
Seorang petugas memeriksa karung berisi beras Bulog, di Medan, Sumatra Utara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan hama wereng menjadi tantangan bagi Bulog dalam mencapai target serapan 850.000 ton setara beras selama kurun waktu 7 Agustus 2017 - 31 Agustus 2017, setelah pemerintah memberikan fleksibilitas harga pembelian 10% di atas Harga Pembelian Pemerintah.

Berdasarkan laporan yang dihimpun dari jaringan AB2TI di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, pada 21 Juli - 1 Agustus, hama wereng menyerang 407.000 ha sejak Januari-Juli 2017. Temuan ini lebih tinggi dari klaim pemerintah terkait serangan hama wereng yang hanya seluas 50.000 ha.

Pengamatan AB2TI di Indramayu misalnya, serangan hama wereng relatif parah. Kerugian petani sekitar 40%-50% akibat serangan OPT terutama wereng dan kerdil rumput. Kondisi yang sama juga terjadi di sekitar Purbalingga, Karanganyar, Magetan, Trenggalek, dan Kediri.

Ketua AB2TI Dwi Andreas Santosa menyampaikan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian perlu mewaspadai serangan hama wereng yang mengancam produksi padi tahun ini, meski persentasenya kecil yakni 4%-5% dari total area.
"Saya khawatir serangan wereng lebih tinggi dari pengamatan kami," katanya usai diskusi Quo Vadis Satgas Pangan dalam Stabilisasi Harga yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) di Jakarta, Selasa (8/8).

Menurutnya, serangan wereng dapat menurunkan produksi sekitar 1%-2% dari total produksi nasional. Jika belajar dari kondisi 2011, serangan wereng menurunkan produksi padi sekitar 1%, yang diikuti dengan kebijakan impor beras sekitar 2 juta ton untuk menutup kekurangan produksi yang terjadi.

Jika serangan hama tidak segera tertangani, dia ragu Bulog dapat mencapai target serapan 850.000 ton setara beras melalui fleksibilitas harga pembelian 10% di atas HPP. Saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani setidaknya Rp4.500 per kg.

"Komponen utama dalam stabilisasi harga beras yakni dengan memperkuat stok beras nasional. Memperkuat stok hanya ada dua, melalui produksi dalam negeri dan dari luar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper