Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Niat Pertamina Kuasai Saham Perusahaan Rusia Dihambat Pajak?

Rencana akuisisi wilayah kerja Rusia yang akan direalisasikan PT Pertamina (Persero) terhambat pembebanan pajak.nn
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana akuisisi wilayah kerja Rusia yang akan direalisasikan PT Pertamina (Persero) terhambat pembebanan pajak.

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan beban pajak ini membuat skala ekonomi pengembangan lapangan tergerus. Oleh karena itu, pihaknya masih melihat peluang apakah masih ada kemungkinan peluang akuisisi blok lainnya.

Seperti diketahui, sebagai bagian dari kesepakatan bersama dengan Rosneft, perusahaan asal Rusia dalam proyek pembangunan Kilang Tuban, Pertamina berhak melakukan evaluasi terhadap dua lapangan migas milik Rosneft di Rusia.

Berdasarkan keterangan resminya, dalam nota kesepahaman dengan Pertamina, Pertamina bisa menguasai saham partisipasi sebesar 20% di Lapangan The Northern Tip of Chayvo dan hingga 37,5% di Lapangan Russkoye.

Dari kegiatan tersebut, Pertamina menargetkan bisa mendapat minyak 35.000 barel per hari (bph) dan cadangan migas 200 juta barel setara minyak dari Rusia. Untuk itu, Pertamina akan masuk di dua blok migas produksi di Rusia dengan kepemilikan saham di masing-masing blok sekitar 10% hingga 15%.

"Rusia, kalau dua lapangan itu kita udah bilang kita enggak bisa closing karena masalah ada tax itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Sebelumnya pun telah diperkirakan bahwa tak akan ada blok baru tahun ini yang akan tuntas proses akuisisinya seperti blok migas di Iran, Pemerintah Iran melalui National Iranian Oil Company (NIOC) menawarkan agar Pertamina memasukkan proposal untuk mengelola dua lapangan minyak tersebut dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang diteken tahun lalu.

Untuk mendapatkan dua lapangan tersebut, Pertamina bersaing dengan perusahaan lain salah satunya Lukoil asal Rusia. Adapun, total cadangan Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri diperkirakan mencapai 5 miliar barel. Kedua lapangan tersebut dalam tahap produksi yakni 48.000 barel per hari (bph) untuk Lapangan Ab-Teymour dan 54.000 bph untuk Lapangan Mansouri.

Belum adanya tambahan blok baru yang berproduksi mengakibatkan kenaikan di tahun ini lebih kecil daripada kenaikan di tahun sebelumnya meskipun dari sisi volume lebih besar. Di tahun ini, produksi migas mencapai 692.000 barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day (boepd) atau naik 8,1% dari capaian periode yang sama tahun 2016 yakni 640.000 boepd. Sementara itu, realisasi produksi migas sepanjang semester I/2016 mencapai 640.000 atau naik 12,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 sebesar 569.000 boepd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper