Bisnis.com, SIGI – Lina Juku, salah seorang warga Desa Porame, Kabupaten Sigi mengaku senang menjadi salah satu penerima bantuan rumah swadaya tahun lalu.
Dirinya menuturkan bersama 124 warga lain telah mendapat bantuan sebesar Rp15 juta yang diwujudkan dalam bahan bangunan.
Istri dari buruh tani ini mengaku meski dana tersebut tidak mencukupi sepenuhnya, tetapi paling tidak sudah menjadikan rumahnya lebih layak huni.
"Saya tinggal di sini sejak saya lahir 1971 silam. Sampai sekarang saya punya anak dua, saya rasa baru kali ini ada program pemerintah pusat yang baik seperti ini," katanya, Selasa (15/8).
Lina memastikan rumahnya yang dulu berdinding kayu dengan atap genteng yang kerap bocor saat ini sudah lebih aman.
Selain Lina, ada pula Haslila yang kesehariannya bekerja sebagai pengemudi ojek.
Menurutnya, dengan program Bantuan Rumah Swadaya pemerintah ini mampu mewujudkan niatnya yang sudah lama untuk memperbaiki huniannya.
"Kami sudah lama ingin membangun rumah yang lebih layak, tetapi baru terwujud berkat bantuan pemerintah tahun lalu," ujarnya.
Program rumah swadaya merupakan salah satu skema bantuan yang diberikan pemerintah pusat dalam upaya penyediaan sejuta unit setahun sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo 2015 lalu.
Program ini merupakan pemantik pada warga yang membutuhkan bantuan perbaikan rumah untuk menjadikan layak huni.
Direktur Rumah Swadaya, Ditjen Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR Johny Fajar Sofyan Subrata saat kunjungannya di sana memastikan masyarakat telah membangun sesuai dengan standar kelayakan hunian.
Tahun ini di Sulawesi Tengah akan dibangun sebanyak 3.529 unit untuk peningkatan kualitas. Adapun di Kabupaten Sigi ada 389 unit. Angka tersebut telah mengalami peningkatan dari tahun lalu yakni sebesar 260 unit.
“Dalam program swadaya ini juga memungkinkan pembangunan baru. Di Desa ini rumah yang masuk dalam kategori pembangunan baru ada 235 unit tahun ini. Secara keseluruhan tahun ini, kami anggarkan rumah swadaya di Sulawesi Tengah ada Rp54 miliar," ujar Johny.
Dirinya melanjutkan bantuan yang mulai dapat dirasakan manfaatnya ini telah dimulai pembangunannya sejak tahun lalu sehingga penyelesaian total diperkirakan pada Oktober mendatang. Bagi setiap penerima manfaat, diwajibkan untuk membangun secara mandiri atau dapat melibatkan warga yang lain.
Johny menuturkan rumah swadaya dalam rangka peningkatan kualitas dibagi menjadi 3 tingkatan kerusakan yaitu rumah dengan rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Besaran bantuan disesuaikan dengan kualitas rumah tersebut.
Apabila rumah mengalami kerusakan berat, bantuan yang diberikan sebanyak Rp15 juta. Untuk kerusakan sedang dan ringan, bantuan yang diberikan senilai masing-masing Rp10 juta dan Rp7,5 juta.
Adapun untuk pembangunan baru, penerima mendapat bantuan senilai Rp30 juta jika rumah yang dimiliki benar-benar tidak layak huni dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Rumah Khusus
Sementara itu, program swadaya juga memungkinkan pembangunan rumah baru yang masuk dalam kategori khusus. Yakni yang rawan terdampak bencana dan konflik.
Di Sulawesi Tengah, pemerintah daerahnya membagi menjadi tiga lokasi untuk pembangunan rumah khusus yaitu 50 unit Poso, 57 unit Morowali dan 57 unit Banggai Kepulauan. Anggaran untuk ketiga wilayah tersebut Rp24,5 miliar.
"Anggaran untuk rumah khusus di Sulawesi Tengah ini mengalami kenaikan. Tahun sebelumnya, pemerintah hanya menganggarkan Rp15,6 miliar untuk 106 unit di dua lokasi di Kabupaten Donggala," kata Johny.
Johny menuturkan pembangunan rumah khusus wajib menggunakan lahan milik pemerintah daerah yang siap bangun. Sehingga harus memiliki bukti sertifikat kepemilikan Pemda maupun melalui pernyataan Sekretaris Daerah.
Selanjutanya tiap Pemda juga wajib mengajukan calon penerima manfaat kepada Kementerian PUPR. Johny memastikan Pemda akan terus bertanggungjawab sampai rumah yang dibangun diserah terimakan pada penerima manfaat.
"Pemda juga nantinya yang menentukan apakah ini murni sebagai hibah kepada masyarakat atau akan dikenakan biaya sewa yang terjangkau," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel