Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Rem Wacana Pemekaran Daerah. Ini Kendalanya

Pemerintah masih belum berniat melakukan pembahasan terhadap usulan pemekaran daerah. Kondisi keuangan nasional dinilai belum mencukupi untuk kebutuhan tersebut.
Peta Kabupaten Buton/Wikipedia
Peta Kabupaten Buton/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah masih belum berniat melakukan pembahasan terhadap usulan pemekaran daerah. Kondisi keuangan nasional dinilai belum mencukupi untuk kebutuhan tersebut.

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono mengatakan meski ada desakan dari DPR dan DPD, saat ini pemerintah belum mengagendakan wacana dan rencana pembentukan daerah otonomi baru (DOB).

"Untuk pemekaran daerah, kesekian kalinya saya tegaskan, situasi keuangan nasional sesuai arahan Bapak Wapres sebagai Ketua DPOD, masih belum memungkinkan," katanya melalui siaran tertulis, Jumat (25/8/2017).

Sebelumnya, Plt. Gubernur Sulawesi Tenggara Saleh Lasata sempat menyatakan adanya rencana pemekaran Kabupaten Buton.

Namun, kata Sumarsono, itu hanya menjadi pernyataan seorang kepala daerah saja

"Hanya ungkapkan saja kalau Kabupaten Buton masuk dalam salah satu dari ratusan daerah yang usulan pemekarannya sudah disampaikan ke pemerintah pusat," tambah Sumarsono.

Namun, Sumarsono menyatakan tidak tahu kapan moratorium pembentukan DOB ini berakhir karena hal tersebut melampaui kewenangannya.

Sebab, lanjutnya, semua permohonan pemekaran akan kembali pada persoalan kondisi keuangan negara dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper