Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat rasio cadangan minyak dan gas pengganti atau reserve replacement ratio di Indonesia masih rendah.
Berdasarkan data SKK Migas, tingkat penggantian cadangan migas per Juli 2017 baru mencapai 8,98%. Padahal, satuan kerja khusus itu menargetkan rasio penggantian cadangan migas tahun ini sebesar 60%.
Taslim Z. Yunus, Pengawas Internal SKK Migas, mengatakan bahwa eksplorasi dalam 3 tahun terakhir turun cukup tajam.
Menurutnya, rasio penggantian cadangan hingga akhir tahun ini akan mencapai 68% jika beberapa rencana pengembangan blok migas disetujui oleh SKK Migas.
Proyeksi rasio penggantian cadangan migas hingga akhir tahun ini sebesar 68% jika beberapa pengembangan lapangan migas disetujui SKK Migas. Beberapa rencana pengembangan (PoD) itu antara lain, PoD I Asap Kido Merah (262.54 MMboe), revisi PoD I Tangguh Train 1 dan 2, revisi 3 PoD I Pulau Gading dan Sungai Kenawang (3.92 MMboe), PoD I Balladewa (1.13 MMboe), POFD Ogan (4.12 MMboe).
Idealnya, rasioa penggantian cadangan migas sebesar 100%. Artinya, jika minyak yang dibor sebanyak 100 barel, kontraktor perlu menemukan cadangan baru sebanyak 100 barel. Hal itu akan menjaga tingkat keamanan dan ketahanan energi ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel