Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karier Teknologi Informasi Semakin Berpeluang

Indonesia diperkirakan masih membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang teknologi informasi seiring dengan semakin tumbuhnya perusahaan rintisan (startup) teknologi dan e-commerce belakangan ini
Ilustrasi./.freshconsulting.com
Ilustrasi./.freshconsulting.com

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia diperkirakan masih membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang teknologi informasi seiring dengan semakin tumbuhnya perusahaan rintisan (startup) teknologi dan e-commerce belakangan ini.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat jumlah pengusaha rintisan digital di Indonesia mencapai 2.000 orang. Jumlah tersebut diklaim merupakan angka tertinggi se-Asia Tenggara. Bahkan, pada 2020, jumlah pengusaha rintisan digital di Indonesia berpeluang melonjak hingga 200.000 orang.

“Beberapa topik yang tengah menghangat di Indonesia antara lain big data, e-commerce, internet of things [IoT], dan teknologi cloud. Tren di bidang teknologi semacam ini menumbuhkan semangat kewirausahaan yang ditunjukkan dengan menjamurnya perusahaan rintisan digital di Indonesia,” kata Director Teaching & Learning, Faculty of Engineering and Information Technology, University of Technology Sydney Alan Sixsmith.

Tumbuhnya industri teknologi informasi di Indonesia memunculkan kebutuhan tenaga kerja yang cukup signifikan, terutama di sektor industri kesehatan, pertambangan, ritel, dan energi. Penggunaan teknologi informasi untuk melihat kebutuhan konsumen dan tren yang terjadi menjadi hal yang krusial dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan.

Berdasarkan riset University of Technology Sydney, tingginya penetrasi penggunaan internet saat ini mengakibatkan pergeseran terhadap kebutuhan tenaga kerja, tak terkecuali di Indonesia.

Universitas ini memetakan sejumlah profesi yang dibutuhkan guna menyokong pertumbuhan industri teknologi dan informasi secara global yakni application architect, business analyst, IT consultant, software developer, web developer, programmer, dannetwork specialist.

Khusus untuk Indonesia, Alan mengemukakan profesi yang dibutuhkan masih berkisar kepada kebutuhan dasar dalam membangun infrastruktur digital misalnya project managers, mobile developers dan insinyur, digital marketing, java developer, dan security consultant.

Bahkan, dia memproyeksikan profesi computer system design akan mencatatkan pertumbuhan hingga 24,6% di Indonesia pada beberapa tahun mendatang.

“Terutama yang terkait dengan mobile internet karena masyarakat Indonesia lebih suka mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar. Apalagi, laporan Mckinsey memprediksi pertumbuhan lalu lintas internet di Indonesia bakal melampui 60% mulai dari 2015 dan beberapa tahun mendatang,” tambahnya.

Menurutnya, pergeseran kebutuhan tenaga kerja memang akan memangkas beberapa pekerjaan yang cenderung berulang, dan terstruktur. Di lain hal, dia mengemukakan pergeseran tersebut akan menciptakan sejumlah peluang pekerjaan baru yang tidak kalah banyaknya.

Sebelumnya, Michael Page Indonesia dalam laporannya menulis bahwa maraknya keberadaan perusahaan rintisan teknologi di Indonesia memacu permintaan tenaga kerja di sektor ini hingga 60% dalam setahun terakhir.

Pasalnya, perusahaan rintisan teknologi, teknologi keuangan, hingga e-commerce serta para konglomerat Indonesia mulai berpacu untuk mendiversifikasi usahanya. Empat sektor yang diprediksi bakal memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah e-commerce, teknologi finansial, logistik, dan big data.

Lingkungan media sosial di Indonesia yang berkembang pesat ditambah dengan pengeluaran konsumen yang tinggi memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap perkembangan industri teknologi digital.

“Permintaan pekerjaan yang paling besar antara lain performance marketing, customer relationship management (CRM), analis, dan manajer produk. Posisi pekerjaan yang lekat dengan teknologi digital tak hanya didominasi oleh perusahaan yang bergerak di sektor teknologi, tetapi juga sektor industri yang lain,” kata Imeiniar Chandra, Manajer Michael Page Indonesia.

Berdasarkan riset yang sama, Michael Page Indonesia juga mencatat adanya peluang kenaikan gaji bagi pelamar di sektor ini di kisaran 25%-30% dari pekerjaan sebelumnya. Kenaikan gaji tersebut lebih disebabkan oleh ketatnya persaingan perusahaan di Indonesiia mendapatkan tenaga kerja yang kompeten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper