Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isi Ulang Go-Pay Kena Bea Rp2.500, Ini Penjelasan Bank Mandiri

Pengguna transportasi berbasis aplikasi teknologi Gojek mendadak resah. Rabu (13/9/2017) siang, ada pesan singkat resmi yang dikirimkan Gojek secara serentak ke nomor selular mereka.
Ilustrasi/gojek.com
Ilustrasi/gojek.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pengguna transportasi berbasis aplikasi teknologi Gojek mendadak resah. Rabu (13/9/2017) siang, ada pesan singkat resmi yang dikirimkan Gojek secara serentak ke nomor selular mereka.

Pesan tersebut berisi informasi pemotongan langsung biaya administrasi senilai Rp2.500 untuk tiap transaksi pengisian saldo di Go-Pay, layanan pembayaran online yang disediakan Gojek.

“Atas kebijakan baru Bank Mandiri, nilai pengisian saldo GO-PAY Anda akan dipotong Rp2.500 oleh Bank Mandiri per 15 September 2017.”

Demikian isi pesan singkat tersebut yang dikirimkan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.

Rencana penerapan beban administrasi tambahan tersebut menuai protes, terutama dari kalangan pengguna setia Gojek.

“Terus terang saya keberatan kalau ada potongan begini, soalnya saya dalam seminggu bisa isi Gopay sekali dalam tiga hari,” kata Putri salah satu pelanggan Gojek, Rabu (13/9/2017).

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membantah pengenaan biaya administrasi tersebut. Menurut Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri perseroan tidak mengizinkan pengenaan beban biaya tambahan ke konsumen

“Tidak ada pengenaan biaya ke customer. Kami tidak memperkenankan pengenaan biaya seperti itu ke customer,” katanya ketika dikonfirmasi.

Rohan menuturkan, pihaknya tidak telah bernegosiasi dengan manajemen Gojek dan secara tegas menyatakan bawah beban administrasi tidak dapat dikenakan ke konsumen yang merupakan nasabah Bank Mandiri.

Menurutnya, masalah itu mirip dengan kasus sejumlah merchant yang masih membebankam biaya 2%-3% bagi pengguna kartu kredit Bank Mandiri.

“Kami sudah surati Gojek bahwa biaya itu tidak boleh di passthrough ke konsumen. Ini analoginya mirip dengam toko yang masih membebani konsumen kartu kredit padahal kami tidak memperbolehkan.”

Adapun, Rohan masih belum memastikan apakah akan tetap mempertahankan atau memutus kerja sama dengan Gojek. Emiten bersandi BMRI itu berniat memanggil manajemen Gojek untuk meminta klarifikasi atas pernyataan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper