Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Inggris Ancam Penebar Hoax, Kebencian di Medsos 15 Tahun Penjara

Perdana Menteri Theresa May mengatakan pada Selasa bahwa Inggris perlu mengambil sikap keras terhadap orang-orang yang mengunggah dan melihat konten ekstremis di internet menyusul sejumlah serangan tahun ini.
PM Inggris Theresa May/Reuters
PM Inggris Theresa May/Reuters

Bisnis.com, MANCHESTER  - Pemerintah Inggris tidak mau berkompromi dengan para penebar hoax atau penebar kebencian di jejaring sosial atau media sosial. Apalagi yang isinya berbau teror atau menebar faham teroris.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa Inggris perlu mengambil sikap keras terhadap orang-orang yang mengunggah dan melihat konten ekstremis di internet menyusul sejumlah serangan tahun ini.

"Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengatasi hal ini," katanya kepada Sky News, Selasa (3/10/2017).

"(Satu) lebih mengambil tindakan lebih dan tindakan tegas terhadap orang-orang yang menggunakan internet, yang menempatkan materi teroris, materi ekstremis di internet."

"Di masa depan kami akan menjadikannya pelanggaran untuk mengunggah atau melihat-lihat materi itu dan kami akan meningkatkan hukumannya sehingga hukumannya bisa hingga 15 tahun." Pernyataan May itu dikeluarkan hanya sehari setelah terjadinya penembakan massal di Las Vegas.

Seorang pria bersenjata setidaknya menewaskan 50 orang dan lebih dari 200 terluka pada sebuah festival musik country di Las Vegas, AS.

Pria bersenjata tersebut menghujani penonton dengan tembakan membabi dari lantai 32 sebuah hotel selama beberapa menit ke arah kerumuman penonton sebelum kemudian dia ditembak mati oleh polisi.

Jumlah korban yang menurut polisi, bisa menjadi peristiwa penembakan dengan korban terbesar dalam sejarah AS, melebihi peristiwa tahun lalu ketika 49 tewas dalam aksi serupa di sebuah kelab malam di Orlando.

Ribuan penonton yang panik berlarian dari tempat kejadian, saling injak, sementara petugas keamanan berusaha mencari asal tembakan dan kemudian menembak mati pelaku.

Beberapa penonton yang tampak masih kaget dan berlumuran darah, berkeliaran tidak tentu arah karena panik di jalan setelah serangan tersebut.

Polisi berhasil mengindentifikasi pria bersenjata tersebut sebagai warga sekitar bernama Stephen Paddock (64), tapi belum mengetahui motif serangan.

Joseph Lombardo, dari kepolisian Clark County menyatakan bahwa ia tidak yakin kalau Paddock terkait dengan kelompok militan.

Pihak berwajib juga menyatakan bahwa mereka telah menemukan rekan satu kamar Paddock yang bernama Marilou Danley, tapi tidak diketahui apakah Danley terlibat dalam aksi penembakan tersebut.

Polisi juga telah menemukan dua mobil milik tersangka.

Diantara mereka yang menjadi korban termasuk seorang polisi yang sedang tidak bertugas dan seorang polisi lainnya berada dalam kondisi kritis.

Menurut Lombardo, jumlah korban bisa bertambah karena sebagian korban berada dalam kondisi kritis.

Sebuah rekaman video memperlihatkan kerumuman penonton yang panik berusaha menyelamatkan diri dari rentetan tembakan yang berlangsung beberapa menit.

Arena kasino, klub malam dan arena perbelanjaan Las Vegas menarik sekitar 3,5 juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahun dan dipenuhi pengunjung ketika terjadi tembakan sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Mike McGarry, seorang konsultan keuangan berusia 53 tahun asal Philadelpia, sedang berada di arena konser ketika terdengar ratusan kali rentetan tembakan.

McGarry mengatakan bahwa bagian punggung baju kaosnya penuh dengan jejak sepatu setelah beberapa orang yang panik berlari ke arahnya yang terbaring.

Serangan tersebut terjadi pada hari terakhir festival Route 91 Harvest yang berlangsung selama tiga hari. Festival tersebut disaksikan ribuan penonton dan menampilkan artis top seperti Eric Church, Sam Hunt dan Jason Aldean.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper