Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Perlu Genjot Realisasi Penyaluran KUR TKI

Direktorat Jendral Perbendaharaan meminta komitmen perbankan untuk lebih gencar dalam menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat, terutama KUR TKI.
Tenaga kerja indonesia (TKI)/JIBI
Tenaga kerja indonesia (TKI)/JIBI

Kabar24.com, MATARAM -- Direktorat Jendral Perbendaharaan meminta komitmen perbankan untuk lebih gencar dalam menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat, terutama KUR TKI.

Kepala Kanwil DJPB NTB Taukhid mengatakan selama ini belum banyak perbankan yang menggarap segmen KUR TKI ini, padahal NTB merupakan salah satu daerah yang cukup banyak mengirimkan TKI untuk bekerja di luar negeri.

"KUR TKI ini angkanya sangat rendah, tapi sudah mulai ada peningkatan. Semoga fasilitas ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat," ujar Taukhid di Mataram, Senin (9/10/2017).

Berdasarkan data DJPB NTB per 30 September 2017, bank dengan penyaluran KUR TKI yang terbesar yaitu CTBC Bank dengan nilai Rp1,38 miliar, Bank Arta Graha Internasional senilai Rp816 juta, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp592,9 juta, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp136,1 juta.

Berdasarkan catatan Bisnis, ada beberapa kendala dalam penyaluran KUR TKI tersebut. Pemenuhan syarat administratif untuk KUR sangatlah mendetil dan tidak sedikit.

Pada sisi lain, kecakapan para tenaga kerja Indonesia terutama di sektor informal terbilang lemah dalam hal pemenuhan persyaratan tersebut.

Selain itu, setiap bank penyalur kredit usaha rakyat menerapkan persyaratan yang tidak sama. Dengan kata lain, belum terdapat standardisasi tunggal bagi setiap bank penyalur KUR, mulai dari tingkat pusat hingga ke kantor-kantor cabang.

Permasalahan lain adalah domisili TKI terbesar di seluruh Indonesia yang lazimnya tidak terjangkau layanan perbankan.

Sebelumnya, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menyebutkan, pada tahun ini total kuota untuk KUR TKI sekitar Rp1,085 triliun, baru terealisasi Rp187 miliar per Agustus.

“KUR penempatan TKI baru terealisasi kurang dari 20% dari kuota karena beberapa hal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper