Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memperoleh kenaikan pendapatan dari penerbangan haji tahun ini sebesar 5%-7% dibandingkan dengan pendapatan dari penerbangan haji tahun lalu.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N. Mansury mengatakan tahun ini ada peningkatan jumlah jemaah haji yang cukup besar. Peningkatan ini juga berimbas terhadap kenaikan pendapatan.
“Jumlah jemaah haji pada tahun ini meningkat 30% dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Pahala pada Senin (9/10/2017).
Tahun ini BUMN dengan kode GIAA ini telah mengangkut 107.525 penumpang, dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar 78.000 orang. Pahala mengatakan pesawat yang mengantarkan jemaah haji adalah Boeing 737-400 sebanyak empat unit.
“Peningkatan secara keseluruhan mencapai 96,93%. Untuk fase keberangkatan 98,2% dan fase pemulangan 95,67%,” kata Pahala.
Dia menceritakan untuk penerbangan haji tahun ini lebih sulit dilalui sata fase pemulangan. Pahala juga mengumumkan pada penerbangan haji tahun ini, tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) penerbangan juga membaik. Garuda tahun ini meraih kenaikan OTP 3,5% dari tahun sebelumnya.
Direktur Line Operation Garuda Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) Tazar Marta Kurniawan mengatakan GMF berhasil menjaga reliability pesawat, sehingga tidak ada pesawat yang mengalami kondisi aircraft on ground (AOG), atau kondisi di mana pesawat tak terbang. OTP yang dicatatkan memang meningkat dari 2016 lalu sebesar 91,5% menjadi 96,93%.
Tahun ini Garuda Indonesia telah melayani penerbangan haji dari sembilan embarkasi di seluruh Indonesia yang terdiri dari embarkasi Banjarmasin sejumlah 5.510 jemaah, Balikpapan 5.746, Banda Aceh 4.463, Jakarta 22.790, Lombok 4.546, Medan 8.375, Padang 6.337 jemaah, Solo 33.892, dan embarkasi Makassar 15.867 jemaah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
