Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Amerika, Israel Juga Keluar dari UNESCO

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari UNESCO yang merupakan badan kebudayaan PBB
Gedung UNESCO/unesco.org
Gedung UNESCO/unesco.org

Kabar24.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari UNESCO yang merupakan badan kebudayaan PBB

“Perdana menteri menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan pengunduran diri Israel dari organisasi itu bersama Amerika Serikat," menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (13/0).

Netanyahu menilai keputusan Amerika Serikat itu sebagai langkah berani dan bermoral.

Langkah Israel diumumkan hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat menyatakan mundur dari UNESCO, setelah menilai bahwa lembaga tersebut antara lain 'anti terhadap Israel'.

Kementerian Luar Negeri AS di Washington mengatakan kemarin bahwa UNESCO memerlukan 'reformasi fundamental'.

Juru bicara Kemenlu AS, Heather Nauert, mengatakan pemerintah AS mengambil keputusan ini setelah melalui pertimbangan yang sangat mendalam.

"Ini mencerminkan kekhawatiran pemerintah Amerika... UNESCO perlu melakukan reformasi fundamental," kata Nauert.

Disesalkan

Dikatakan pula, setelah mundur maka Amerika Serikat yang dikenal sebagai salah satu pendiri UNESCO akan berperan sebagai negara pemantau.

Berdasarkan peraturan UNESCO, pengunduran diri AS dimulai pada Desember 2018, dan hingga periode ini AS tetap menjadi anggota penuh dan akan mengirim iuran anggota sebesar US$80 juta atau Rp1 triliun per tahun.

Direktur UNESCO, Irina Bokova, mengatakan pihaknya menyesalkan keputusan pemerintah AS.

"Ketika konflik menghancurkan komunitas di berbagai belahan dunia, sangat disayangkan Amerika Serikat memutuskan menarik diri dari lembaga PBB yang mempromosikan perlunya perlindungan bagi kebudayaan-kebudayaan yang terancam," kata Bokova.

Washington memangkas kontribusi finansial terhadap UNESCO setelah organisasi yang berpusat di Paris ini memasukkan Otorita Palestina sebagai anggota secara penuh pada 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper